Israel Lancarkan Serangan ke Lebanon, 5 Orang Tewas di Beirut

- Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Beirut, Lebanon, menewaskan lima orang di pegunungan sebelah timur Beirut.
- Serangan juga dilakukan ke wilayah selatan Beirut, memaksa masyarakat mengungsi dan merusak 11 bangunan.
- Israel mengklaim telah menghancurkan Hizbullah dan tidak akan ada gencatan senjata sampai semua tujuan tercapai, namun Hizbullah membantah klaim tersebut.
Jakarta, IDN Times – Israel kembali melancarkan sebuah serangan udara ke wilayah Beirut, Lebanon, pada Selasa (12/11/2024). Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lebanon mengatakan, serangan tersebut menewaskan lima orang di pegunungan di sebelah timur Beirut.
"Serangan musuh Israel di wilayah Baalshmay menewaskan lima orang," kata Kemenkes Lebanon, dilansir Al Arabiya.
Seorang pejabat secara anonim mengungkapkan bahwa Israel menargetkan kediaman orang-orang yang terlantar. Lokasi target juga diketahui dihuni oleh wanita dan anak-anak.
1. Israel lancarkan serangan intensif ke arah Lebanon

Belakangan, serangan Israel ke wilayah Lebanon semakin meningkat. Pada Selasa pagi, Israel melancarkan serangan udara di Beirut selatan.
“Gumpalan asap terlihat mengepul di atas lingkungan selatan, dan video menunjukkan kerusakan berskala besar menyusul 13 serangan dalam beberapa jam,” lapor The New Arab.
Masyarakat bergegas mengungsi setelah peringatan militer Israel bahwa 11 bangunan akan menjadi sasaran. Sementara sebagian besar penduduk daerah padat penduduk telah meninggalkan rumah mereka, tetapi banyak pula yang masih tinggal di sana.
Beberapa wilayah yang menjadi target serangan pagi itu yakni Haret Hreik, Ghobeiry dan Laylaki, semua kotamadya di pinggiran selatan Beirut, yang dikenal sebagai Dahiyeh.
2. Serangan juga menyasar kediaman kerabat Sekjen Hizbullah

Pada Senin (12/11/2024) malam, Israel juga melancarkan sebuah serangan mematikan di Ain Yaaqoub, sebuah desa di distrik Akkar, Lebanon utara. Sebuah bangunan tiga lantai menjadi target dari serangan tersebut. Bangunan itu roboh dan menewaskan sedikitnya 16 orang serta melukai 10 lainnya.
Laporan menyebutkan bahwa bangunan yang menjadi sasaran adalah milik kerabat pimpinan Hizbullah, Naim Qassem. Namun hal itu tidak dapat diverifikasi oleh media.
”Penduduk desa bergegas ke rumah sakit terdekat untuk menyumbangkan darah, sementara buldoser terlihat membersihkan puing-puing pada hari Selasa,” ungkap media The New Arab.
Ini adalah kedua kalinya Akkar, yang berada di perbatasan Suriah, menjadi sasaran serangan. Para analis melihat bahwa upaya ini sengaja dilakukan oleh Israel untuk memotong jalur Hizbullah ke negara tetangga seperti Suriah.
3. Belum ada rencana gencatan senjata

Israel mengklaim telah menghancurkan Hizbullah dan merusak pertahanannya dengan sangat parah. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, akhir pekan lalu juga bahkan telah mendeklarasikan kekalahan Hizbullah dalam konflik itu.
Pada Selasa, Katz mengatakan bahwa pihaknya masih akan terus menyerang Hizbullah dengan kekuatan penuh. Ia mengatakan bahwa tak akan ada gencatan senjata antara kedua pihak sampai semua tujuan Israel tercapai.
Hal ini kontradiktif dengan laporan beberapa media belakangan ini yang mengatakan bahwa upaya gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah sedang dilakukan.
Adapun Hizbullah membantah kekalahan yang dilontarkan Katz pada pekan lalu. Kelompok tersebut mengungkapkan bahwa pihaknya masih memiliki senjata yang cukup dan siap untuk pertempuran jangka panjang dengan Israel.
Kondisi terbaru menunjukkan bahwa Hizbullah masih terus melancarkan serangan ke Israel. Pada Selasa, militer Israel mengatakan bahwa sejumlah pesawat tak berawak dilaporkan berada di atas kota pesisir Acre. Satu pesawat nirawak menghantam Nesher, sebelah timur kota pelabuhan Haifa. Beberapa ledakan terdengar di wilayah Haifa.