Jakarta, IDN Times - Perwakilan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Kaja Kallas, pada Minggu (8/12/2024), mengklaim bahwa kekalahan rezim Presiden Bashar al-Assad di Suriah menunjukkan kelemahan dari Rusia-Iran. Ia pun menyambut baik runtuhnya rezim Assad yang menandai berakhirnya Perang Sipil Suriah.
Setelah pasukan pemberontak berhasil masuk ke Damaskus, Assad dan keluarganya sudah meninggalkan negaranya. Anak ketiga mantan Presiden Suriah Hafez al-Assad itu diketahui sudah berada di Moskow dan mendapatkan suaka politik dari Rusia.