Jakarta, IDN Times - Parlemen Eropa, pada Rabu (22/1/2025), mengecam penyelenggaraan pemilihan presiden (pilpres) di Belarus. Brussels mengklaim bahwa pemilu tersebut tidak adil dan bebas karena hanya berfungsi memperpanjang masa jabatan Presiden Belarus Alexander Lukashenko.
Pada November, Lukashenko mengancam akan mematikan internet jika terjadi demonstrasi akbar seperti pada 2020. Ia pun sudah melancarkan operasi penangkapan massal terhadap lebih dari 1.250 aktivis dan oposisi beserta keluarganya menjelang berlangsungnya pilpres pada 26 Januari 2025.