Presiden Trump dan Aktivis Iklim Greta Thunberg Hadir di WEF 2020

Fakta-fakta forum ekonomi dunia

Davos, IDN Times - Tahun ini, World Economic Forum (WEF) 2020, atau pertemuan ekonomi dunia, genap berusia 50 tahun. WEF diadakan setiap pertengahan Januari di kawasan Davos-Klosters, desa kecil yang biasa digunakan sebagai tempat tetirah musim dingin dan main ski, di negara Swiss. WEF 2020 diselenggarakan pada 21-24 Januari 2020.

Untuk memperingati 50 tahun pertemuan para elite pengambil keputusan di bidang ekonomi dan bisnis itu, pendiri dan ketua eksekutif WEF, Profesor Klaus Schwab, mengirimkan buku berjudul: The World Economic Forum, A Partner in Shaping History”.

Buku setebal 373 halaman itu dicetak dengan desain minimalis, warna putih. Halaman paling belakang berisi Davos Manifesto (manifesto Davos), dicetak warna biru. Dua warna ini adalah warna WEF.

Klaus Schwab mengirimkan buku itu kepada peserta, disertai dengan kartu bertuliskan tangan yang dia tandatangani. Buku itu, kata Klaus, adalah kontribusi WEF dalam setengah abad terhadap pembangunan ekonomu, sosial dan politik dunia.

Penulis mendapatkan undangan mengikuti WEF 2020, sebagai bagian dari International Media Council (IMC) yang dibentuk oleh kantor ketua eksekutif. Nama lain yang diundang menjadi anggota IMC 2020 tahun ini antara lain, Pemimpin Redaksi The Washington Post Marty Baron, Kepala konten Forbes Randall Lane, Kolumnis CNN/Wapo Fareed Zakaria, Penulis buku laris Thomas L Friedman dan editor pendiri Politico, John F Harris.

WEF 2020 juga bakal menarik karena publik menunggu pertemuan antara Presiden AS Donald J Trump dan aktivis perubahan iklim asal Swedia, Greta Thurnberg. Trump sempat “nyinyir” saat Greta, pencetus mogok sekolah untuk perubahan iklim mendapat predikat “Person of the Year” dari Majalah TIME.

Lewat akun Twitternya, @realDonaldTrump berkicau, “Sangat konyol, Greta harus mengatasi problem pemarahnya.”  Presiden AS yang menarik AS dari kesepakatan perubahan iklim Paris Agreement itu juga menyebutkan Greta, yang berusia 16 tahun, “harus pergi menonton film klasik bersama teman! Santai, Greta, santai.”

Greta menanggapi itu dengan mengganti keterangan di bio akun Twitter @GretaThunberg menjadi: “Seorang remaja yang berkutat dengan masalah amarahnya. Saat ini sedang bersantai dan menonton  film klasik bersama teman.”

Bakal seru?

Nah, sebagai informasi untuk mengenal lebih jauh tentang pertemuan tahunan WEF ini, berikut fakta-faktanya:

1. Sebanyak 3000 peserta dari 117 negara bakal hadir di WEF 2020. Perusahaan harus bayar mahal

Presiden Trump dan Aktivis Iklim Greta Thunberg Hadir di WEF 2020(Klaus Schwab) Youtube World Economic Forum

Peserta WEF adalah yang diundang oleh pemilik program, yaitu Profesor Klaus Schwab.  Makanya salah satu sorotan kepada WEF adalah, ini pertemuan eksklusif. Terbatas.

Undangan menghadiri WEF bagi individu sebetulnya gratis. Tapi untuk perusahaan harus membayar mahal, yaitu sekitar Rp390 juta per orang (kurs 1 Swiss Franc = Rp14.250an). Selain itu, mereka juga harus menjadi anggota dengan membayar iuran sebesar Rp855 juta sampai 10 kali lipat dari jumlah itu, sesuai dengan kelas “mitra strategis” yang dipilih. 

Setiap kelas peserta ditandai dengan warna badge yang berbeda. Badge warna putih dengan hologram, ini kelas keanggotaan paling mahal, bisa mengikuti semua kegiatan di WEF, termasuk pertemuan eksklusif.  

Presiden Trump dan Aktivis Iklim Greta Thunberg Hadir di WEF 2020IDN Times/Uni Lubis

Setiap tahun, peserta bertambah. Tahun ini, 3000 orang. Ini bikin Davos-Klosters yang aslinya desa kecil itu makin sesak.

Harga sewa hotel juga setinggi langit. Rata-rata harga kamar sederhana yang jaraknya 1 jam dengan mobil atau kereta api ke pusat kegiatan di Gedung Congress, Davos, mencapai Rp5-8 juta semalam. Hotel berbintang dipatok di Rp150-200 juta untuk lima malam, jumlah minimal yang harus dipesan. Soalnya desa ini cuma laris manis saat  berlangsungnya WEF.

Peserta WEF adalah pengambil keputusan di bidang ekonomi dan bisnis, termasuk para kepala pemerintahan dan keluarga kerajaan. Mereka memanfaatkan WEF sebagai ajang lobi, ketemu tahunan, mencari peluang kerjasama bahkan menyelesaikan sengketa.

Baca Juga: Optimisme Indonesia di Tengah Gejolak Perekonomian Global

2. WEF 2020 bakal dihadiri sejumlah kepala pemerintahan, dari Presiden Trump Sekjen PBB, sampai aktis Deepika Padukone

Presiden Trump dan Aktivis Iklim Greta Thunberg Hadir di WEF 2020WEF 2020, Davos-Klosters, Swiss, 21 Januari 2020 (IDN Times/Uni Lubis)

Sedikitnya, 50 kepala pemerintahan bakal datang meramaikan WEF 2020. Selain Presiden Trump, nama yang ada dalam daftar termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan PM Finlandia Sanna Marin yang berusia 34 tahun.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dan sejumlah bos organisasi internasional bakal hadir juga. Mulai dari bos IMF Kristalina Georgieva, Direktur Jenderal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) Roberto Azevedo, sampai direktur organisasi kesehatan dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus. 

Lebih dari 1.680 pemimpin sektor bisnis bakal ambil bagian di WEF 2020. 

WEF juga melibatkan para pemimpin lembaga swadaya masyarakat, penggiat sipil, dan organisasi buruh. Lebih dari 120 pemimpin muda yang tergabung dalam Global Sharper, Young Global Leaders dan wirausaha sosial juga diundang di WEF 2020.

Dari kalangan penggiat seni, WEF 2020 bakal dihadiri aktris India, Deepika Padukone, yang juga pendiri Live, Love Laugh Foundation. Will.i.am, pendiri dan CEO I.AM. PLUS juga hadir.

3. Tema WEF 2020 adalah Stakeholders for a Cohesive and Sustainable World

Presiden Trump dan Aktivis Iklim Greta Thunberg Hadir di WEF 2020WEF 2020, Davos-Klosters, Swiss, 21 Januari 2020 (IDN Times/Uni Lubis)

Pemangku kepentingan untuk dunia yang lebih kohesif dan berkelanjutan, adalah tema WEF 2020. Fokusnya adalah memperbarui konsep pemangku kepentingan kapitalisme untuk mengatasi masalah ketidakadilan pendapatan.

Pertemuan WEF akan menggunakan Manifesto Davos 2020 yang belum lama ini diluncurkan sebagai acuan. Manifesto Davos 2020 dibangun berdasarkan Manifesto Davos 1973 yang memberikan visi bagi pemangku kepentingan kapitalis dengan menggarisbawahi perpajakan yang adil, nol toleransi bagi korupsi dan penghormatan kepada hak-hak asasi manusia.

“Bisnis saat ini sepenuhnya merangkul pemangku kepentingan kapitalisme, yang artinya tidak hanya bertujuan memaksimalkan laba, tetapi menggunakan kemampuanya dan sumber daya dalam bekerja sama dengan pemerintahan  dan masyarakat sipil untuk menangani isu kunci dekade ini. Mereka harus secara akrtif berkontribusi ke arah dunia yang lebih kohesif dan berkelanjutan,” kata Profesor Klaus Schwab dalam pernyataan tertulisnya. 

Baca Juga: Dinominasikan Nobel Perdamaian di Usia Belia, Siapa itu Greta Thunberg

4. Ada 400-an sesi diskusi, debat dan pertunjukan selama berlangsungnya WEF 2020

Presiden Trump dan Aktivis Iklim Greta Thunberg Hadir di WEF 2020Youtube World Economic Forum

WEF 2020 akan membahas enam tema besar sebagai turunan tema utama, yaitu ekologi, ekonomi, kemasyarakatan, industri, teknologi dan geopolitik.  Topik-topik ini bakal dibahas dalam hampir 400 sesi selama berlangsungnya WEF 2020. Sepertiga sesi akan disiarkan secara langsung melalui situs www.weforum.org.

Selain Trump yang menyampaikan pidatonya pada hari Selasa, 21 Januari 2020, Greta Thurnberg bakal menyampaikan pokok pikiran bagaimana mencegah musnahnya bumi.

Sesuai tema tahun ini, WEF 2020 mengajak semua yang hadir untuk berkomitmen terhadap nol emisi karbon pada tahun 2050. Pangeran Charles bakal menyampaikan pidato berjudul, “Bagaimana Menyelamatkan Planet”. 

Para anggota WEF, kalangan super kaya, selama ini menuju Davos dengan kendaraan mewah, bahkan pesawat sewaan yang menghasilkan emisi karbon yang mengancam planet bumi.

Panitia mengklaim tahun ini 88 persen kendaraan yang digunakan adalah kendaraan listrik atau hibrida. Menu yang disajikan berasal dari sumber lokal, untuk menjamin, WEF yang lebih berkelanjutan.

5. WEF 2020 masih didominasi oleh peserta laki-laki. Tahun ini peserta perempuan meningkat ke 24 persen

Presiden Trump dan Aktivis Iklim Greta Thunberg Hadir di WEF 2020WEF 2020, Davos-Klosters, Swiss, 21 Januari 2020 (IDN Times/Uni Lubis)

Fakta bahwa peserta WEF masih didominasi laki-laki, menggambarkan problem yang dihadapi dunia pula. Proporsi jumlah peserta perempuan pada WEF 2020 meningkat ke 24 persen.

WEF sejak 2012, menetapkan bahwa perusahaan bisa menjadi mitra strategis jika memiliki sedikitnya 1 perempuan di jajaran pengambil keputusan setingkat direksi. Sebagai perbandingan, proporsi jumlah menteri perempuan di dunia adalah 21 persen, sementara proporsi perempuan di daftar 1.000 CEO Fortune hanya 6 persen.

WEF 2020 juga mengundang sejumlah YouTuber yang bakal nge-vlog dari arena kegiatan. Mereka melengkapi 1.000 an jurnalis dari seluruh dunia yang meliput acara.

WEF didirikan tahun 1971 oleh Klaus Martin Schwab, seorang insinyur dan ekonom asal Jerman. Dia mendirikan WEF bersama istrinya, Hilde. WEF berkantor pusat di Cologny di Jenewa. 

Misi WEF, menurut pendirinya, adalah berkomitmen memperbaiki situasi dunia dengan mengajak dunia bisnis, politik, akademik, dan pemimpin lainnya di masyarakat untuk menentukan agenda global, regional, dan industri.

 

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App. Unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Respons Pernyataan Trump soal Iran, Harga Minyak Mentah Merosot Tajam 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya