Jakarta, IDN Times - Sejumlah negara mulai ancang-ancang untuk bergeser dari fase pandemik menuju ke endemik, namun situasi serupa belum bisa terjadi di Korea Selatan. Kasus harian COVID-19 di Negeri Ginseng kini masih terhitung tinggi, bahkan tertinggi di dunia.
Dikutip dari situs World O Meter per Sabtu (9/4/2022), kasus COVID-19 di Korsel dalam 24 jam terakhir mencapai 205.289. Akumulasi kasus COVID-19 di sana sudah menembus angka 14,9 juta orang sejak 2020 lalu.
Sementara, angka kematian harian di Korsel bertambah 373. Dibandingkan Indonesia, Negeri Ginseng tergolong mampu mengendalikan angka kematian.
Akumulasi kematian di Korsel akibat COVID-19 sejak 2020 lalu mencapai 18.754. Ini berarti, mayoritas warga Korsel yang terinfeksi virus Sars-CoV-2 mampu pulih.
Tetapi, Negeri Ginseng itu sejak Maret lalu menghadapi badai yang berbeda. Sebab, angka kematian meningkat dalam waktu yang singkat. Kementerian Kesehatan Korsel pada akhir Maret lalu sampai memberikan instruksi kepada krematorium nasional untuk beroperasi lebih lama. Kemenkes juga memerintahkan 1.136 rumah duka untuk memperluas kapasitas penyimpanan jenazah mereka dari yang semula 8.700.
Melihat kondisi ini, apakah Korsel masih menutup akses bagi turis asing yang ingin berwisata ke sana?
