Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pasukan perdamaian PBB sedang patroli di salah satu daerah di Mali. (Twitter.com/MINUSMA)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Inggris memutuskan untuk menarik kontingen pasukan perdamaiannya dari Misi Perdamaian PBB di Mali (MINUSMA). Usai Inggris mengumkan keputusannya, kini giliran Pantai Gading yang akan menarik pasukannya dari MINUSMA.

Kabar itu diketahui setelah surat pengumuman dikirim ke Sekretaris Jenderal PBB (Sekjen PBB) oleh Pantai Gading pada Selasa (15/11/2022). Penarikan pasukan Pantai Gading dilakukan setelah puluhan tentaranya ditangkap dan dituduh sebagai tentara bayaran oleh Mali.

1. Sebanyak 46 tentara Pantai Gading ditangkap

pasukan perdamaian PBB di Mali (Twitter.com/MINUSMA)

Inggris menarik pasukan perdamaiannya dari Mali karena masalah ketidakstabilan politik. Selain itu, London juga mengatakan, penarikan itu dilakukan karena Mali bekerja sama dengan tentara bayaran Rusia yang terkenal dengan pelanggaran HAM.

Kini, pemerintah Pandai Gading yang mengatakan menarik kontingen militer dari MINUSMA. Melansir ABC News, alasan penarikan itu dilakukan karena Mali gagal mengamankan pembebasan 46 tentara Pantai Gading yang dituduh sebagai tentara bayaran.

Per Juni 2022, Pantai Gading memiliki 857 personel yang bertugas di Mali. Mereka mengatakan tidak akan mengganti personel mereka dalam jadwal bergilir, tapi justru akan menarik pasukannya secara bertahap.

2. Mali tolak membebaskan pasukan Pantai Gading

Editorial Team

Tonton lebih seru di