China Diprediksi Pulih dari Penyebaran COVID-19 Tahun Depan

China diprediksi alami lonjakan kasus saat libur Imlek

Jakarta, IDN Times - Pakar penyakit menular China, Profesor Zhong Nanshan, memperkirakan China akan pulih dari penyebaran virus Corona (COVID-19) pada paruh pertama 2023.

Dilansir ANTARA, Minggu (11/12/2022), sebelum pulih, Nanshan memprediksi China akan mengalami puncak penyebaran COVID-19 pada awal 2023.

Baca Juga: [UPDATE] Kasus COVID-19 Dunia Tembus 653 Juta, Terbanyak di AS

1. Kasus COVID-19 di China diprediksi melonjak lagi saat libur Imlek

China Diprediksi Pulih dari Penyebaran COVID-19 Tahun DepanSeorang anggota staf berjalan melewati sebuah sketsa Presiden China Xi Jinping memakai masker pelindung (ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song)

Adapun perkiraan itu memperhitungkan mobilitas masyarakat yang akan sangat besar pada Januari-Februari 2023. Pasalnya, pada periode tersebut ada perayaan Tahun Baru Imlek, tepatnya pada 22 Januari 2023.

Pada periode itu pula, diperkirakan akan ada arus kedatangan internasional yang sangat tinggi sehingga bisa memicu lonjakan kasus COVID-19.

Baca Juga: Presiden Italia Positif COVID-19, Tetap WFH dari Kediamannya

2. Pakar penyakit menular China soroti varian Omicron

China Diprediksi Pulih dari Penyebaran COVID-19 Tahun DepanIlustrasi Suasana Pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato)

Dalam hal ini, Nanshan juga menyoroti kemungkinan naiknya penyebaran COVID-19 varian Omicron. Meski begitu, dia menganggap varian Omicron tidak mengerikan. Sebab, 99 persen kasus dapat disembuhkan dalam tempo 7- 10 hari.

Dia sudah menganalisis kasus Omicron di beberapa kota besar di China. Dari hasil analisis itu, Nanshan mengungkapkan bahwa tingkat keparahan Omicron kurang dari 1 persen.

Namun, kata dia, pandemik COVID-19 masih membutuhkan jalan panjang untuk berakhir, kecuali patogen berkurang drastis.

"Inilah tren masa depan evolusi virus corona," tutur Nanshan.

Baca Juga: Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia 10 Desember 2022

3. Vaksinasi COVID-19 perlu digenjot

China Diprediksi Pulih dari Penyebaran COVID-19 Tahun DepanIlustrasi vaksin COVID-19 buatan Sinovac (Dokumentasi Sinovac)

Nanshan bersama timnya membeberkan, dari hasil penelitian tentang perkembangan COVID-19, vaksinasi sangat penting untuk mencegah tingkat keparahan pada pasien COVID-19.

Namun, vaksin membutuhkan waktu dua pekan untuk bekerja secara efektif dalam upaya mencegah meluasnya penularan selama musim mudik liburan Tahun Baru Imlek. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempercepat vaksinasi COVID-19.

Adapun terkait angka kematian akibat COVID-19, menurutnya bisa terus dikurangi. Di sisi lain, Nanshan mengatakan, tidak tepat menggunakan tingkat kematian dari daerah lain untuk memperkirakan ratusan ribu orang akan meninggal di daratan China karena gelombang kasus terakhir.

"Saya tidak percaya hal itu akan terjadi. Tingkat vaksinasi di China daratan telah mencapai 68,86 persen. Memang ini tidak cukup, tetapi mampu mencegah kematian dalam skala besar," ujar dia.

Baca Juga: China Longgarkan Kebijakan COVID-19, Apa Saja Aturannya?

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya