Setelah Patung, Turis LGBT Kini Diizinkan di Arab Saudi!

Tapi komunitas LGBT belum merasa aman berkunjung ke Saudi

Jakarta, IDN Times - Pemerintahan Arab Saudi di bawah pimpinan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud kembali membuat heboh dunia. Kali ini, negara tersebut mengizinkan turis dari komunitas LGBT berkunjung ke negara tersebut.

Hal itu terungkap dari kolom tanya jawab di situs web (website) Otorita Pariwisata Arab Saudi atau Saudi Tourism Authority (STA). Ada satu pertanyaan yang berbunyi “Apakah turis LGBT boleh mengunjungi Arab Saudi?”

Kemudian, STA menjawab dengan pernyataan, “Setiap orang dipersilakan untuk mengunjungi Arab Saudi dan pengunjung tidak diminta untuk mengungkapkan detail pribadi tersebut.”

Hal ini menjadi langkah progresif konroversial berikutnya setelah pemeran seni patung dan keramik yang diizinkan Saudi pada Maret lalu. Selama beberapa dekade, Saudi melarang patung dan arca di negara itu. 

1. Saudi sudah lama memberikan izin buat turis LGBT

Setelah Patung, Turis LGBT Kini Diizinkan di Arab Saudi!Ilustrasi LGBT (IDN Times/Arief Rahmat)

Dilansir CNN, Juru Bicara STA mengatakan izin tersebut memang sudah ada sebelumnya. Namun, kolom tanya-jawab itu baru ada sejak 14 Maret 2023, di versi website terbaru STA.

Meski begitu, menurut Human Rights Watch, aktivitas seksual sesama jenis merupakan pelanggaran di Arab Saudi.

2. Komunitas LGBT belum merasa aman untuk berkunjung ke Arab Saudi

Setelah Patung, Turis LGBT Kini Diizinkan di Arab Saudi!Ilustrasi LGBT (IDN Times/Arief Rahmat)

Dikarenakan masih adanya hukum tersebut, sejumlah komunitas LGBT masih belum merasa aman untuk berkunjung ke Arab Saudi.

CEO Out Of Office, Darren Burn menilai, tanpa ada jaminan lebih dari pemerintah Arab Saudi, maka para turis LGBT tak akan sepenuhnya merasa aman berkunjung ke negara tersebut. Out Of Office sendiri merupakan agen perjalanan mewah untuk komunitas LGBTQ+ terbesar di dunia.

“Ini belum jelas, dan tidak menawarkan jaminan yang akan membuat saya merasa dapat mengirim klien dengan aman ke tujuan (Arab Saudi), tetapi apa pun di situs web tentang turis LGBT adalah titik awal yang baik,” kata Burn.

Burn mengatakan, dia masih ragu apakah turis LGBT dapat menginap di hotel dan mendapat tempat tidur jenis double bed tanpa masalah.

Seorang turis dari komunitas LGBT mengaku dirinya pernah berkunjung ke Arab Saudi untuk perjalanan kerja pada Oktober 2022 hingga awal 2023. Dia mengatakan, selama berada di Arab Saudi, dirinya merasa tak menjadi dirinya sendiri, dan harus menyembunyikan jati dirinya.

Bahkan, turis itu disarankan perusahaannya untuk membeli ponsel baru, dan tidak membawa dokumentasi apapun yang bisa menunjukkan dirinya merupakan komunitas LGBT.

“Tidak apa-apa selama seminggu atau lebih, tetapi setelah itu saya tiba-tiba menyadari bahwa saya kembali menjalani kehidupan di dalam lemari dan tidak menjadi diri saya yang sebenarnya. Lebih karena takut akan apa yang mungkin terjadi – yang tidak diketahui – daripada sesuatu yang spesifik yang terjadi,” ucap turis yang enggan disebutkan namanya itu

Menurut Human Dignity Trust yang mengkampanyekan hak-hak orang LGBT di seluruh dunia, transgender dapat diadili di Arab Saudi.

3. Arab Saudi mau menyusul Dubai dan Qatar

Setelah Patung, Turis LGBT Kini Diizinkan di Arab Saudi!Dubai (pixabay.com/Paule_knete)

Saat ini, Arab Saudi fokus mengembangkan sektor pariwisatanya. Wisata Arab Saudi dinilai menarik bagi peminat arkeologi.

Peneliti hak asasi manusia Nora Noralla mengatakan Arab Saudi mengikuti Qatar dan Dubai dalam upayanya untuk menarik turis LGBT. Namun, hal itu dinilai belum cukup berhasil.

“Di Dubai ada banyak gay influencer, dan selama Anda memahami konteks daerah tempat Anda berada dan menghormati budaya tradisional dan tidak menunjukkan keanehan Anda dengan cara apa pun, Anda baik-baik saja,” kata Noralla.

Meski begitu, dia tak bisa mengatakan Dubai dan Qatar sepenuhnya mengizinkan komunitas LGBT bebas mengekspresikan diri di negara tersebut.

“Jika Anda muncul dan Anda non-biner, atau laki-laki dengan riasan, atau jelas-jelas trans, dan datang ke wilayah tersebut, Anda akan ditolak masuk," ujar Noralla.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya