Alasan Prancis Pangkas Durasi Isolasi Mandiri di Tengah Badai Omicron

Pasien COVID-19 yang sudah divaksin hanya 7 hari isoman

Jakarta, IDN Times – Otoritas kesehatan Prancis menyampaikan, durasi isolasi mandiri untuk pasien COVID-19 yang telah divaksinasi lengkap akan dikurangi, dikutip dari Al Jazeera.

Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran, mengatakan bahwa kebijakan sebelumnya mensyaratkan pasien corona menjalani karantina mandiri selama 10 hari. Tapi, mulai Senin (3/1/2022), bagi masyarakat yang sudah divaksinasi COVID-19 lengkap hanya perlu menjalani karantina selama 7 hari.

Baca Juga: Prancis Tangguhkan Larangan Transit bagi Warga Inggris

1. Warga Prancis bisa isoman hanya lima hari

Alasan Prancis Pangkas Durasi Isolasi Mandiri di Tengah Badai OmicronMenteri Kesehatan Prancis Olivier Véran saat menerima dosis vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca-Oxford pada Senin 8 Februari 2021. (Facebook.com/Olivier Véran)

Veran menambahkan, pasien bahkan sudah boleh meninggalkan karantina apabila hasil tesnya negatif pada hari kelima.

Selain itu, pemerintah juga tidak mewajibkan karantina mandiri bagi individu yang tergolong kontak erat dengan kasus positif, sepanjang mereka telah divaksinasi.

“Tetapi, mereka yang tidak divaksinasi dan dites positif, mereka harus mengisolasi diri selama 10 hari, paling cepat keluar setelah tujuh hari dengan syarat yang sama (hasil tesnya negatif),” tutur Veran.

2. Alasan pemerintah persingkat durasi isolasi mandiri

Alasan Prancis Pangkas Durasi Isolasi Mandiri di Tengah Badai OmicronMenteri Kesehatan Prancis Olivier Véran saat mengunjungi sebuah rumah sakit di Prancis, 27 Oktober 2020. (Facebook.com/Olivier Véran)

Amerika Serikat (AS) juga mengurangi masa isolasi untuk pasien COVID-19 menjadi lima hari, demi mencegah terganggungnya industri karena kekurangan staf. Alasan yang sama juga digunakan oleh Prancis.

“Pengurangan periode isolasi bertujuan untuk memastikan virus dikendalikan sambil mempertahankan kehidupan sosial-ekonomi, untuk mempertahankan perubahan yang cepat di tengah penyebaran varian Omicron di Prancis,” papar Veran.

Selain itu, data virologi yang tersedia menunjukkan bahwa masa inkubasi tampaknya lebih cepat dibanding varian-varian sebelumnya.

“Sehingga mendukung kemungkinan pengurangan durasi isolasi,” sambung Menkes Prancis.  

3. Infeksi harian COVID-19 di Prancis tembus 200 ribu kasus

Alasan Prancis Pangkas Durasi Isolasi Mandiri di Tengah Badai OmicronIlustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pada Sabtu (1/1/2022), Prancis menjadi negara keenam di dunia yang melaporkan lebih dari 10 juta infeksi COVID-19 sejak pandemik. Adapun kasus kematian di negara ini mencapai 123.942 kasus, per Senin (3/1/2022).

Otoritas kesehatan melaporkan, 219.126 kasus baru yang dikonfirmasi dalam periode 24 jam terakhir. Kemudian, dalam empat hari berturut-turut Prancis telah melaporkan infeksi baru di atas 200 ribu kasus.

Dalam pidato malam tahun baru, dengan merefleksikan data corona di Prancis, Presiden Emmanuel Macron mengatakan bahwa beberapa minggu ke depan akan menjadi masa yang sulit. Tapi, dia menegaskan bahwa pemerintah tidak akan menerapkan pembatasan atau lockdown.

Baca Juga: 5 Wisata Pantai Terbaik di Prancis, Keindahan Alam Tak Terlupakan!

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya