AS Sebut 70 Persen Pasukan Rusia Siap Invasi Total Ukraina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan, Rusia telah menyiapkan 70 persen kekuatan tempur yang disiagakan untuk menginvasi Ukraina. Selain itu, Moskow juga disebut akan mengirim lebih banyak kelompok taktis ke perbatasan Ukraina.
Dalam dua minggu terakhir, jumlah batalyon kelompok taktis (BTG) di wilayah perbatasan telah meningkat menjadi 83 dari 60 pada Jumat (4/2/2022) dan 14 kelompok lainnya sedang transit. Dua pejabat itu bersedia berbicara kepada Reuters dengan syarat anonim karena sensitivitas informasi.
Keduanya juga memperkirakan bahwa Rusia akan melakukan invasi pada 15 Februari nanti.
1. Tidak ada bukti pendukung soal mobilitas pasukan Rusia
Jika informasi tersebut benar, maka pendekatan diplomasi dalam krisis Ukraina-Rusia tidak bisa lagi diperjuangkan. Kendati begitu, para pejabat AS tidak memberikan bukti pendukung soal mobilisasi pasukan dan prediksi waktu invasi.
Selama ini, AS dan negara-negara barat menuduh Rusia akan melakukan invasi karena menumpuk sekitar 100 ribu pasukannya di dekat perbatasan Ukraina. Pada berbagai kesempatan, Kremlin telah membantah tuduhan itu.
Moskow bersedia untuk menarik seluruh pasukannya dengan catatan Ukraina tidak menjadi anggota NATO dan seluruh pasukan serta alutsista milik NATO di Ukraina harus dipulangkan. Kremlin ingin kesepakatan itu tertuang secara tertulis dan berkekuatan hukum, tidak sekadar komitmen lisan.
Baca Juga: AS Tuduh Rusia Buat Film Perang-Perangan Palsu untuk Invasi Ukraina
2. Putin disebut memiliki kapasitas untuk realisasi berbagai alternatif
Editor’s picks
Dua pejabat tersebut menambahkan, Washington meyakini bahwa Moskow memiliki alternatif selain menginvasi Ukraina secara total, salah satunya adalah serangan terbatas. Mereka juga percaya bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin belum membuat keputusan akhir tentang rencana itu.
Tetapi, mereka menyebut bahwa Putin telah menyiapkan pasukannya sehingga seluruh skenario dapat dieksekusi.
Jika Rusia menyerang ibu kota Kiev, kejatuhan Ukraina hanya butuh waktu beberapa hari. Invasi skala penuh juga berisiko menyebabkan korban dalam jumlah besar, kata pejabat itu.
3. Prediksi angka korban jika invasi terjadi
Mereka mencoba mengkalkulasikan kerugian yang akan diderita kedua pihak jika konflik pecah, yaitu Ukraina akan kehilangan sekitar 5 hingga 25 ribu tentara, sementara Rusia akan kehilangan 3 hingga 10 ribu pasukannya.
Adapun warga sipil yang menjadi korban angkanya diprediksi mencapai 25 hingga 50 ribu.
Invasi penuh juga akan mendorong jutaan pengungsi dan pencari suaka di internal kawasan Eropa, dikutip dari The Straits Times.
Baca Juga: Rusia-China Makin Lengket, Ini Seruan Mereka ke Negara Barat