Biden: Tugas Suci Amerika Melindungi Eropa, Kanada, Turki

AS siap memanfaatkan NATO untuk membendung Tiongkok-Rusia

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (Joe Biden) mengatakan kepada sesama pemimpin NATO bahwa mempertahankan Eropa, Turki, dan Kanada merupakan “kewajiban suci” bagi Negeri Paman Sam.

Sikap Biden terhadap NATO mencerminkan suatu perubahan signifikan jika dibanding pendahulunya, Donald Trump, yang berencana untuk menarik diri aliansi militer tersebut.

Lawatan Biden ke Brussel pascapertemuan G7 di Inggris merupakan strategi Washington untuk menahan militer Tiongkok serta menunjukkan persatuan atas agresi Rusia. “Pasal Lima adalah kewajiban suci,” kata Biden, mengacu pada janji pertahanan kolektif, dilansir dari Channel News Asia.

"Saya ingin seluruh Eropa tahu bahwa Amerika Serikat ada di sana," katanya setelah tiba dengan limusin kepresidenan hitamnya.

Baca Juga: Bertemu NATO, Biden Konsultasi untuk Hadapi Tiongkok dan Rusia 

1. Rusia dan Tiongkok merupakan ancaman bagi negara-negara Barat

Biden: Tugas Suci Amerika Melindungi Eropa, Kanada, TurkiPresiden Tiongkok Xi Jinping saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. ANTARA FOTO/Sputnik/Alexei Druzhinin/Kremlin via REUTERS

Setelah pertemuan di Inggris, Tiongkok dan Rusia diprediksi akan menjadi ancaman terbaru bagi koalisi Barat. Komunike G7 yang disampaikan pada Minggu (13/6/2021) menyudutkan Tiongkok atas dalih pelanggaran hak asasi manusia, agresivitas di Selat Taiwan, dan kericuhan di Hong Kong.

Sementara itu, para pemimpin sekutu khawatir dengan aktivitas militer Rusia di dekat Ukarina dan serangan siber untuk melemahkan negara-negara Barat. Biden mengatakan Rusia dan Tiongkok gagal untuk bertindak secara konsisten sejak 1990 sesuai dengan harapan negara-negara Barat, yaitu transisi menuju demokrasi liberal.

"NATO sangat penting bagi kami," ujar Biden, merujuk kepada NATO sebagai salah satu instrumen untuk membendung agresivitas dua negara tersebut.  

2. Dilema NATO dalam menyikapi Tiongkok

Biden: Tugas Suci Amerika Melindungi Eropa, Kanada, TurkiMonumen berlambang Logo NATO dan bendera negara-negara anggota NATO di Kota Brussels, Belgia. twitter.com/ItalyatNATO

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menunjukkan sikap dilematis tentang bagaimana aliansi militer akan merespons Tiongkok. Di satu sisi, ancaman militer Tiongkok semakin nyata. Di sisi lain, Tiongkok merupakan salah satu investor terbesar untuk pelabuhan dan jaringan telekomunikasi NATO.

"China semakin dekat dengan kami. Kami melihat mereka di ruang siber, kami melihat China di Afrika, tetapi kami juga melihat China berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur penting kami sendiri. Kita perlu merespons bersama sebagai aliansi,” tuturnya.

Terkait hal itu, para diplomat mengatakan bahwa komunike para pemimpin NATO tidak akan menyebut Tiongkok sebagai musuh. Namun, apa yang dilakukan Beijing akan dilihat sebagai tantangan sistemik untuk keamanan dan perdamaian Atlantik, terlebih Tiongkok telah menggelar latihan militer bersama Rusia.

Baca Juga: Dijadikan Bahasan di G7, Tiongkok Layangkan Kritik ke Joe Biden Dkk

3. Tanggapan Tiongkok atas pernyataan negara-negara Barat

Biden: Tugas Suci Amerika Melindungi Eropa, Kanada, TurkiIlustrasi bendera Tiongkok (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Menanggapi dinamika terkini, Tiongkok memperingatkan para pemimpin G7 bahwa hari-hari di mana segelintir negara menentukan nasib dunia telah berakhir.

"Hari-hari ketika keputusan global didikte oleh sekelompok kecil negara sudah lama berlalu. Kami selalu percaya bahwa negara, besar atau kecil, kuat atau lemah, miskin atau kaya, adalah sama, dan bahwa urusan dunia harus ditangani melalui konsultasi oleh semua negara," kata juru bicara kedutaan besar Tiongkok di London.

Tiongkok juga mengecam forum G7 yang dimanfaatkan untuk memperburuk citranya atas sejumlah isu kontroversial yang sarat fitnah, termasuk sumber virus corona yang berasal dari kebocoran laboratorium.  

"Reputasi China tidak boleh difitnah," ujar kedutaan.

Baca Juga: Joe Biden Luncurkan Inisiatif untuk Saingi OBOR Tiongkok

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya