Duh! 2.500 Orang di India Disuntik Vaksin Palsu, Isinya Air Garam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepolisian India melaporkan bahwa 2.000 orang di Mumbai dan 500 orang di Kolkata telah disuntik dengan vaksin COVID-19 palsu. Beberapa di antara mereka merasakan efek samping seperti mengantuk hingga sakit di lengan bekas suntikan.
Tingkat inokulasi di India meningkat tajam sejak pemerintah membebaskan dan menggratiskan suntikan, menyusul lonjakan pandemik yang melumpuhkan infrastruktur kesehatan sepanjang April-Mei, sebagaimana dilansir dari The Straits Times.
Baca Juga: Pakar Sebut Situasi Indonesia Bisa Lebih Buruk dari India
1. Pelaku penipuan termasuk pejabat dan dokter
Kepolisian Mumbai memaparkan, 2.000 orang yang mengira telah divaksinasi COVID-19 ternyata disuntik dengan larutan garam. Sepuluh orang telah ditangkap, termasuk dua dokter di rumah sakit swasta. Mereka beroperasi dengan membuka sembilan lokasi suntikan.
Sementara di Kolkata, polisi menangkap seorang lelaki yang menyamar sebagai pegawai negeri dengan gelar master dalam genetika. Dia telah menjalankan delapan titik vaksinasi palsu. Sekitar 500 orang tertipu, dengan 250 di antaranya adalah penyandang disabilitas dan transgender.
2. Botol ditempel dengan label
Pejabat Kolkata Atin Ghosh mengatakan, botol-botol yang disita diberi label bertuliskan mengandung vaksin AstraZeneca, yang dicap di India sebagai Covishield.
Editor’s picks
"Ditemukan bahwa label Covishield menempel di label lain, yang terdiri dari Amikacin Sulphate 500 mg, antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada saluran kemih, tulang, otak, paru-paru, dan darah," kata Atin.
Penipuan itu terungkap setelah seorang aktris dan politisi Mimi Chakraborty, yang juga menerima tembakan di salah satu kamp, merasa curiga. Dia segera melapor kepada polisi.
Setelah dilakukan penangkapan, polisi menyita kartu identitas palsu dari tersangka, salah satunya adalah pejabat Kementerian Penerangan dan satu lagi sebagai komisaris kota. Mereka beroperasi menggunakan mobil dengan stiker pemerintah Kolkata.
3. Para korban vaksin palsu mulai panik
Pejabat kesehatan di Kolkata, Debashis Barui, mengatakan bahwa banyak dari mereka yang tertipu kini panik tentang kemungkinan efek samping.
"Jika ada keadaan darurat, otoritas sipil akan mengatur kamp medis di daerah itu untuk merawat mereka yang mendapat suntikan palsu," ujar Barui.
Salah satu yang sempat menerima suntikan adalah Ruma Sikdar. Dia mengaku mengantuk dan merasa tidak nyaman di daerah lengan. "Yang saya khawatirkan adalah bagaimana mendapatkan dosis yang sebenarnya sebelum gelombang ketiga melanda," ujar ibu rumah tangga itu.
Debjit Majumdar, korban lainnya berlatar mahasiswa, mengaku tidak menduga kejahatan seperti ini bisa terjadi ketika semua orang di berbagai negara sedang berjuang melawan pandemik.
Baca Juga: Catat! Gejala COVID-19 Varian Delta Asal India