Ilmuwan WHO: Sumber COVID-19 Kelelawar, Ekosistemnya Bukan di Wuhan

Semua ini masih hipotesa, belum ada kesimpulan utama

Jakarta, IDN Times - Ilmuwan independen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang ditugaskan menelusuri asal-usul COVID-19 mengungkap, kemungkinan terbesar SARS-CoV-2 bersumber dari kelelawar. Namun, mereka belum bisa menjelaskan sejauh mana signifikansi kelelawar menyebarkan virus corona.
 
Terkait dugaan virus corona berasal dari makanan beku, tim peneliti yang dipimpin  Peter Ben Embarek, masih akan melakukan studi lebih lanjut. Satu hal yang mereka pastikan adalah virus ini tidak berasal dari kebocoran laboratorium.
 
"Kemungkinan jalur (penyebaran) dari hewan apapun sampai ke pasar Huanan merupakan perjalanan panjang dan berbelit-belit, yang juga melibatkan pergerakan lintas batas," kata Embarek sebagaimana dilaporkan Reuters, Rabu (10/2/2021).

Baca Juga: Tim Peneliti WHO Siap Blusukan di Wuhan Cari Asal-usul Virus Corona

1. Mengungkap ekosistem kelelawar pembawa virus

Ilmuwan WHO: Sumber COVID-19 Kelelawar, Ekosistemnya Bukan di WuhanWarga memakai masker pelindung berjalan di sebuah pasar usai berakhirnya lockdown di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok pada 6 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Embarek menjelaskan, salah satu fokus utama tim peneliti saat ini adalah mengidentifikasi reservoir atau ekosistem kelelawar pembawa virus. Dugaan sementara, kecil kemungkinan kelelawar tersebut berasal dari Wuhan, Tiongkok.
 
Untuk memastikan hal itu, peneliti akan menyelidiki sampel darah pasien dengan gejala pneumonia sebelum virus corona ditetapkan sebagai penyakit baru.
 
"Dalam upaya memahami gambaran Desember 2019, kami melakukan pencarian yang sangat detail dan mendalam untuk kasus-kasus lain yang mungkin terlewat, kasus-kasus sebelum 2019," ujar Embarek.
 
Dia menambahkan, “kesimpulannya adalah kami tidak menemukan bukti wabah yang mungkin terkait dengan kasus COVID-19 sebelum Desember 2019 di Wuhan atau di tempat lain.”

2. Menelusuri pasokan makanan beku pasar Huanan

Ilmuwan WHO: Sumber COVID-19 Kelelawar, Ekosistemnya Bukan di WuhanIlustrasi pasar (IDN Times/Besse Fadhilah)

Fokus investigasi lainnya adalah mengidentifikasi suplai makanan beku para pedagang di pasar Huanan dan memeriksa lokasi pembudidayaan hewan liar. “Ada potensi untuk terus mengikuti petunjuk ini dan melihat lebih jauh pada rantai suplai, serta hewan yang dipasok ke pasar,” kata Embarek.
 
Selama ini, Tiongkok membantah virus corona disebut berasal dari Wuhan. Beijing menggemakan narasi bahwa virus dapat ditularkan melalui makanan beku dan peneliti setempat mengklaim telah menemukan jejak COVID-19 pada kemasan makanan impor.
 
“Kami tahu virus dapat bertahan dalam kondisi yang ditemukan di lingkungan yang dingin dan beku, tetapi kami tidak benar-benar memahami, apakah virus dapat menularkan ke manusia, atau dalam kondisi apa,” tutur Embarek, menanggapi klaim Tiongkok.

3. Penelusuran telah dilakukan dari pasar, laboratorium, hingga wawancara

Ilmuwan WHO: Sumber COVID-19 Kelelawar, Ekosistemnya Bukan di WuhanIlustrasi Suasana Pandemik COVID-19 di Brazil, Amerika (ANTARA FOTO/REUTERS/Adriano Machado)

Sebagai informasi, dilansir dari Xinhua, tim peneliti memulai penelitian di Wuhan sejak akhir Januari 2021. Mereka telah mewawancarai keluarga korban, berdiskusi dengan ilmuwan Tiongkok, memeriksa pasar, hingga mengecek kelayakan fasilitas di Institut Virologi Wuhan.
 
Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mendukung teori konspirasi yang menyebut virus corona berasal dari kebocoran laboratorium. Dalam berbagai forum internasional, Trump terang-terangan mendesak Tiongkok bertanggung jawab atas insiden tersebut.
 
Vladimir Dedkov, anggota peneliti WHO asal Rusia, turut memastikan Institut Virologi Wuhan memiliki kelengkapan yang sangat memadai untuk mencegah kebocoran virus. “Sulit bagi saya membayangkan sesuatu bisa bocor dari sana,” ujar dia. 

“Tujuan memahami mengapa hal-hal ini muncul adalah agar kita tidak terus-menerus mengalami kehancuran ekonomi global dan kematian yang mengerikan sementara kita hanya menunggu vaksin. Ini bukan masa depan yang harus dipertahankan," tambah ahli zoologi Peter Daszak, memberikan pemahaman seputar tujuan mengungkap virus, dikutip dari Business Standard.  

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Kelelawar, Hewan yang Diduga Membawa Virus Corona

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya