Indonesia Bantu 1.600 Tabung Oksigen untuk Penanganan COVID-19 India

Kata Menlu Retno "a friend in need is a friend indeed"

Jakarta, IDN Times - Untuk membantu penanganan pandemik COVID-19 di India, pemerintah Indonesia mengirimkan 1.600 tabung oksigen, yang terdiri dari 1.400 tabung oksigen cylinders dan 200 unit oksigen concentrators.
 
“(Sebanyak) 1.400 tabung oksigen cylinders telah dikirim pada 10 Mei dan 200 unit oksigen concentrators akan dikirim siang hari ini pukul 14.00 WIB,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Bandara Soekarno-Hatta, yang ditayangkan secara virtual, Rabu (12/5/2021).
 
“Bantuan kemanusiaan ini adalah wujud solidaritas bangsa dan rakyat Indonesia kepada India. Diharapkan dapat membantu India dalam menangani pandemik COVID-19,” tambah Retno.

Baca Juga: Menkes: Varian COVID-19 dari India Paling Banyak di Sumsel dan Kalteng

1. Pada awal pandemik, India termasuk negara yang membantu Indonesia

Indonesia Bantu 1.600 Tabung Oksigen untuk Penanganan COVID-19 IndiaSeorang pasien memakai masker oksigen dibawa ke rumah sakit COVID-19 untuk dirawat di tengah penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Ahmedabad, India, Senin (26/4/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave

Saat ini, India sedang menghapi gelombang kedua pandemik COVID-19. Virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, Tiongkok, telah merenggut sedikitnya 254 ribu nyawa warga India. Otoritas kesehatan mencatat, lebih dari 23 juta warga telah terpapar virus corona.
 
Adapun oksigen yang hari ini diterbangkan merupakan bantuan timbal balik Indonesia kepada India, yang aktif mensuplai alat kesehatan ketika awal pandemik. Di sisi lain, India juga termasuk negara yang aktif mendistribusikan vaksin ke berbagai negara berkembang.
 
“Di awal masa pandemik, saya masih ingat betul bagaimana pemerintah India memfasilitasi, sehingga ekspor bahan baku obat yang pada saat itu sangat diperlukan dapat diperoleh Indonesia,” tutur Retno. 
 
Indonesia will stand with India in this difficult time, and we are committed to sharing the burden with the Indian people,” sambung alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

2. Indonesia aktif membantu negara sahabat pada masa pandemik

Indonesia Bantu 1.600 Tabung Oksigen untuk Penanganan COVID-19 IndiaSeorang pasien dengan gangguan pernapasan berbaring di dalam mobil sambil menunggu untuk masuk rumah sakit COVID-19 untuk perawatan, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), di Ahmedabad, India, Kamis (22/4/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Amit Dave

Pada saat yang sama, Retno mengatakan, bukan kali ini saja Indonesia membantu negara sahabat dalam penanganan pandemik COVID-19.
 
Retno selalu menekankan pentingnya kolaborasi dan solidaritas pada masa pandemik. Sebab, COVID-19 tidak akan pernah hilang kecuali seluruh negara mampu mengendalikannya.
 
“Indonesia juga memberikan bantuan alat kesehatan seperti masker, sarung tangan dan hand sanitizer (kepada negara sahabat). Indonesia juga memberikan bantuan kepada sahabat kita di Palestina, negara-negara Pasifik, dan berkontribusi melalui CEPI (Koalisi untuk Inovasi Persiapan Epidemi) untuk mendukung akses setara vaksin bagi semua negara,” terang Retno.
 
“Hanya dengan spirit solidaritas dan kerja sama, kita dapat keluar dari pandemi ini sebagai pemenang. Recover Together. Recover Stronger,” tambah Menlu.

3. Situasi India berbanding terbalik dengan masa awal pandemik

Indonesia Bantu 1.600 Tabung Oksigen untuk Penanganan COVID-19 India(YouTube/SekretariatPresiden)

Tepat berdiri di samping Retno adalah Duta Besar India untuk Indonesia Manoj Kumar Bharti. Menyambung pemaparan Retno, Manoj Kumar menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang mendalam atas seluruh perhatian Indonesia.
 
Dia juga mengakui, situasi pandemik di India sangatlah mengkhawatirkan, berbanding terbalik dengan situasi pada awal pandemik, ketika India menjadi negara penyuplai vaksin, obat-obatan, dan alat kesehatan untuk banyak negara.
 
“Ini sangat kontras dengan masa lalu, ketika India menawarkan berbagai obat dan vaksin terkait COVID-19. Pada 22 Maret 2021, India telah memasok 60,4 juta dosis vaksin ke 76 negara melalui berbagai modalitas, termasuk hibah dalam bantuan, hadiah, secara komersial dan melalui WHO (Badan Kesehatan Dunia),” tutur Manoj Kumar.
 
“India saat ini sedang menghadapi gelombang kedua COVID-19 yang ganas, membuat infrastruktur perawatan kesehatannya mengalami tekanan parah dan menyebabkan kekurangan peralatan medis. Saya berterima kasih kepada Indonesia atas bantuannya yang tepat waktu,” tutup dia.

Baca Juga: [UPDATE] Kasus COVID-19 Dunia Bertambah 700 Ribu, India Tertinggi

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya