Iran: Mana Negara Barat yang Klaim Bela HAM saat Israel Bantai Orang?
Duta Besar Republik Islam Iran di Indonesia, Mohammad Boroujerdi (IDN Times/Vanny El Rahman)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Iran mengutuk standar ganda yang diterapkan negara-negara Barat, yang selalu berlagak paling tunduk terhadap rezim hak asasi manusia, tapi tidak berbuat banyak dengan kekejaman Israel di Jalur Gaza.
Pernyataan itu disampaikan oleh Duta Besar Republik Islam Iran di Indonesia, Mohammad Boroujerdi, setelah menyoroti kecaman Barat terhadap kematian Mahsa Amini di Teheran tahun lalu.
“Bandingkan sikap Barat terhadap Israel yang sudah membunuh 32 ribu orang di Gaza, yang 70 persen adalah perempuan dan anak-anak, dengan sikap Barat saat satu perempuan meninggal di kantor polisi Iran,” kata Boroujerdi di Kediaman Duta Besar Republik Islam Iran di Indonesia di Jakarta, Rabu (3/4/2024).
“Terjadi demonstrasi besar yang didukung Barat, dan Iran didesak untuk dikeluarkan dari komisi perempuan atau HAM PBB. Tapi, apakah mereka melakukan hal yang sama dengan Israel? Padahal kekejaman mereka sangat jelas. Negara Barat hanya mengutuk tanpa ada aksi. Kalau bukan standar ganda, saya tidak tahu lagi harus menyebutnya dengan apa,” tambah dia.
1. Singgung kebencian negara Barat terhadap Islam
Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi. (IDN Times/Rendy)Lebih lanjut, Boroujerdi meyakini bahwa kutukan dan respons dari Barat akan sangat tajam jika yang pihak yang melakukan pelanggaran HAM adalah negara-negara Islam.
“Mari kita bayangkan kalau kekejian dilakukan oleh satu negara Islam, atau seorang muslim di negara lain. Betapa dunia internasional akan menghukum dan mengambil tindakan,” ujar dia.
“Tapi yang sedang kita saksikan saat ini adalah jauh berbeda. Negara yang mengaku paling patuh terhadap hak asasi manusia, negara yang menyebut berada di barisan HAM, hanya diam melihat kekejaman Israel,” sambungnya.
Editor’s picks
Baca Juga: Konsulat Diserang, Iran Sebut Israel Langgar Hukum Internasional
2. Bisa jadi akhir sejarah peradaban manusia
Tentara Israel menyamar jadi dokter dan pasien untuk menyerang RS Ibnu Sina di Jenin. (dok. X @Osint613)Jika kekejaman ini terus berlanjut, Boroujerdi khawatir konflik yang dimulai di Gaza akan memicu eskalasi sampai pada titik yang tidak dapat dibendung lagi.
“Apabila sikap seperti ini berlanjut, maka kita bisa menyebut ini sebagai sejarah akhir perdaban manusia. Di mana negara-negara Barat saat Zionis membunuh anak-anak dan perempuan?” kecam Boroujerdi.
3. Sebut kematian Amini karena penyakit
Duta Besar Republik Islam Iran di Indonesia, Mohammad Boroujerdi (IDN Times/Vanny El Rahman)Pada kesempatan yang sama, Boroujerdi kembali menegaskan sikap pemerintah terkait kemaitan Amini. Berbagai pihak, termasuk aktivis HAM dan negara Barat, menyebut dia mati karena disiksa oleh polisi moral. Sebabnya, dia tidak mengenakan busana muslimah sesuai aturan negara.
Tapi, Boroujerdi mengatakan bahwa dokter dan berbagai pihak independen telah melakukan visum, yang hasilnya Amini meninggal dalam kondisi normal atau bukan karena pemukulan.
“Keluarga (Amini) juga sudah memberikan pernyataan bahwa korban punya catatan medis sakit. Tapi kematian dia dimanfaatkan oleh negara-negara Barat,” kata dia.
Berita Terkini Lainnya
