Kesal Diejek Terus, Tiongkok: AS-G7 Lagi Sakit, Mendingan Tebus Resep

Tiongkok sebut AS terlalu banyak ikut campur urusan domestik

Jakarta, IDN Times - Tiongkok mengejek Amerika Serikat (AS) yang dalam beberapa hari terakhir memperluas dukungan komunitas internasional untuk melawan Beijing. Otoritas Tirai Bambu menyebut, Washington sedang sakit karena terus memperdebatkan urusan dalam negeri Tiongkok, mulai dari hak asasi manusia, peningkatan anggaran militer, hingga ekspor teknologi.

Sejak pekan lalu, Presiden AS Joe Biden melawat ke Eropa untuk menghadiri pertemuan G7 dan NATO. Komunike yang dihasilkan pasca-pertemuan tersebut menyudutkan Tiongkok yang disebut sebagai tantangan sistematik atas perdamaian dan keamanan global.

“Amerika memang sakit, sangat sakit. G7 sebaiknya periksa denyut nadi kemudian menebus resep,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian, mewakili tanggapan paling tajam dan paling mengejek atas pernyataan rekan-rekan Biden, dikutip dari The Straits Times.  

Baca Juga: Tiongkok Sebut NATO Tukang Sebar Fitnah yang Tidak Berkaca Diri

1. Jerman bantah G7 dijadikan sebagai forum melawan Tiongkok

Kesal Diejek Terus, Tiongkok: AS-G7 Lagi Sakit, Mendingan Tebus ResepPara pemimpin G7 bertemu di Cornwall, Inggris pada Jumat (11/6). (Twitter.com/Boris Johnson)

Pernyataan Biden yang terlalu tendensius juga menuai kritik. Kanselir Jerman Angela Merkel membela rekannya, menepis kekhawatiran tentang G7 yang bertransformasi menjadi forum anti-Tiongkok. Lebih dari itu, menurut dia, G7 memiliki agenda yang jauh lebih positif dan pro lingkungan.  

“Ini bukan tentang melawan sesuatu, tetapi untuk sesuatu,” ujar Merkel terkait penyudutan Tiongkok.

“G7 memilki agenda positif bagi banyak dunia, yang masih perlu mengejar ketinggalan,” demikian klaim Merkel.

2. Tiongkok minta G7 jangan sok ngatur urusan dunia

Kesal Diejek Terus, Tiongkok: AS-G7 Lagi Sakit, Mendingan Tebus ResepPara pemimpin G7 yang hadir di KTT Cornwall, Inggris. (Instagram.com/g7)

Setelah pertemuan tiga hari di Cornwall, Kedutaan Tiongkok di Inggris juga memperingatkan bahwa G7 hanyalah kelompok kecil. Sekalipun anggotanya adalah tujuh negara demokrasi dengan ekonomi terbesar di dunia, Tiongkok menegaskan bila mereka tidak memiliki kuasa untuk mengatur dunia.

"Hari-hari ketika keputusan global didikte oleh sekelompok kecil negara sudah lama berlalu. Kami selalu percaya bahwa negara, besar atau kecil, kuat atau lemah, miskin atau kaya, adalah sama, dan bahwa urusan dunia harus ditangani melalui konsultasi oleh semua negara," ujar Juru Bicara Kedutaan Besar Tiongkok di London.

3. Tiongkok juga sebut NATO tukang sebar fitnah

Kesal Diejek Terus, Tiongkok: AS-G7 Lagi Sakit, Mendingan Tebus ResepMonumen berlambang Logo NATO dan bendera negara-negara anggota NATO di Kota Brussels, Belgia. twitter.com/ItalyatNATO

Selain itu, Beijing juga menuduh NATO membesar-besarkan kampanye militer yang dilakukan oleh Tiongkok demi menciptakan konfrontasi. Pernyataan itu disampaikan setelah NATO menyebut Tiongkok sebagai tantangan sistemik yang mengganggu perdamaian dan keamanan dunia.

Keterangan NATO merujuk pada agresivitas Tiongkok di Selat Taiwan, Laut Tiongkok Selatan, kerusuhan di Hong Kong, pengembangan senjata nuklir, hingga kerja sama militer dengan Rusia. Otoritas Tirai Bambu meminta aliansi militer itu untuk lebih berhati-hati dalam menyikapi dinamika terkini.

“(Tiongkok) menyerukan NATO untuk melihat perkembangan secara rasional, berhenti melebih-lebihkan segala hal tentang teori ancaman China, dan tidak menggunakan kepentingan untuk memanipulasi kelompok dengan konfrontasi yang direkayasa,” kata kedutaan Tiongkok untuk Uni Eropa, Selasa (15/6/2021), seperti dikutip dari Channel News Asia.

“(NATO menyebarkan) fitnah terhadap perkembangan damai China, salah menilai situasi internasional dan perannya sendiri, dan itu adalah kelanjutan dari mentalitas Perang Dingin dan psikologi politik kelompok itu di tempat kerja.”

Baca Juga: Biden: Tugas Suci Amerika Melindungi Eropa, Kanada, Turki

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya