Laporan Lengkap WHO soal Asal-Usul COVID-19 Dirilis Pekan Ini

WHO belum yakin soal sumber virus corona

Jakarta, IDN Times - Tim peneliti gabungan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang ditugaskan menelusuri asal-usul COVID-19 berjanji, akan menerbitkan hasil laporan penyelidikan di Wuhan, Tiongkok pekan ini.
 
Sebelumnya, sekelompok ilmuwan yang diketuai Peter Ben Embarek itu telah merilis ringkasan eksekutif selama kurang lebih satu bulan di Tiongkok. Hasilnya, tidak ditemukan bukti kuat virus corona berasal dari Tiongkok. Amerika Serikat (AS) kecewa dengan hasil temuan tersebut.
 
Sebaliknya, Beijing justru mengapresiasi laporan karena selaras dengan bantahan pemerintah selama ini, bahwa SARS-CoV-2 tidak berasal dari Tiongkok, sekali pun kasus pertama muncul di pasar ikan Wuhan.

Baca Juga: Misi Ilmuwan WHO di Wuhan Usai: Sumber COVID-19 Masih Misterius

1. Memperitmbangkan seluruh hipotesis

Laporan Lengkap WHO soal Asal-Usul COVID-19 Dirilis Pekan IniWarga memakai masker pelindung berjalan di sebuah pasar usai berakhirnya lockdown di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok pada 6 April 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Dilansir dari Channel News Asia, WHO akan mempertimbangkan seluruh hipotesis untuk menjelaskan genealogi virus yang telah membunuh 2,6 juta umat manusia itu.
 
Sejauh ini, hipotesis yang paling kuat adalah COVID-19 berasal dari kelelawar. Namun, dari puluhan ribu sampel hewan yang telah diteliti, WHO belum mengetahui hewan apa yang mentransmisikan virus corona dari kelelawar menuju manusia.
 
Hipotesis kedua, virus mematikan ini datang bersama makanan beku yang diimpor ke Tiongkok. Virus ini menular bersama makanan yang dikonsumsi. Sebab, setelah memeriksa bank darah, tim tidak menemukan riwayat gejala penyakit seperti COVID-19.

“Kemungkinan benar asalnya bukan di luar kemasan (ada di dalam daging beku),” kata ahli virologi asal Belanda Marion Koopmans.  
 
Di luar dua hipotesis itu, mantan Presiden AS Donald Trump memunculkan teori lain, yaitu virus corona berasal dari kebocoran laboratorium Institut Virologi Wuhan. Tim yang telah mengunjungi lokasi tersebut menjamin, tidak mungkin virus bisa melewati protokol keamanan laboratorium yang sangat ketat.
 
Meski para peneliti telah membantah dan mengesampingkan teori ini, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memastikan, semua hipotesis tetap dijabarkan dalam laporan sebagai bentuk transparansi atas penelitian.

2. Tim tetap optimis bisa menemukan sumber virus corona

Laporan Lengkap WHO soal Asal-Usul COVID-19 Dirilis Pekan IniPasien virus corona di Wuhan, Tiongkok. ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS

Di tengah desakan pemimpin dunia dan pesimisme beberapa pihak karena upaya penelusuran virus menemui 'jalan buntu', para peneliti tetap optimis mereka akan mengungkap asal virus corona.
 
"Saya yakin kami akan segera mengetahuinya. Dalam beberapa tahun ke depan, kami akan memiliki data signifikan yang nyata tentang dari mana asalnya dan bagaimana kemunculannya," kata pakar zoologi asal Inggris Peter Daszak, yang juga salah satu anggota tim, Rabu, 10 Maret 2021.
 
Setelah menuntaskan proyeknya di Wuhan, tim peneliti sempat menawarkan sejumlah penelitian lanjutan kepada WHO, antara lain meneliti makanan dan minuman beku, serta riwayat penyakit di sejumlah wilayah yang saat ini menjadi klaster terbesar COVID-19, seperti di Eropa atau Asia Tenggara.
 
Tim juga menyarankan untuk meneliti jalur migrasi kelelawar, serta memeriksa hewan-hewan di sejumlah peternakan di sekitar Tiongkok.

3. Desakan dari komunitas internasional untuk merilis laporan lengkap

Laporan Lengkap WHO soal Asal-Usul COVID-19 Dirilis Pekan IniPetugas medis dengan pakaian pelindung menerima pasien di Pusat Konferensi dan Pameran Internasional Wuhan, yang diubah menjadi rumah sakit sementara bagi pasien dengan gejala ringan akibat virus corona, di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok (ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS)

Tidak lama setelah menerbitkan ringkasan temuan di Wuhan, WHO berjanji menerbitkan laporan utama pada akhir Februari. Sayangnya, tanpa alasan yang jelas, WHO membatalkan agenda tersebut.  
 
Gedung Putih menuduh Beijing menyembunyikan banyak informasi yang bisa mengungkap asal virus corona. Dugaan itu santer menyasar Tiongkok karena tim WHO baru diizinkan memasuki Wuhan setelah 15 bulan virus ini dinyatakan sebagai pandemik. Di sisi lain, Washington juga menuding WHO tidak bekerja secara transparan.
 
“Kami berharap untuk melihat laporan sekali lagi, melihat data yang mendasarinya, menggunakan apa yang kami miliki untuk menguatkan apa yang telah ditemukan WHO dan untuk memperoleh kesimpulan kami sendiri,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price beberapa saat lalu.
 
Sebaliknya, Tiongkok juga mendesak WHO segera merilis laporan utama, sebagai bentuk 'kemenangan' atas perang narasi dengan AS.
 
Selain AS dan Tiongkok, Duta Besar Uni Eropa untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa Walter Stevens turut menyerukan, WHO harus transparan dengan merilis laporan lengkap dan menjawab seluruh pernyataan yang diajukan oleh komunitas internasional.

Baca Juga: Tak Puas dengan Temuan WHO di Wuhan, AS Telusuri Sendiri Asal Corona

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya