Menlu Singapura Kunjungi Indonesia, Ini 3 Kesepakatan yang Dihasilkan

Sepakat untuk membuka sektor pariwisata bertahap

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Singapura Vivian Balakrishnan melawat ke Jakarta, Indonesia pada Kamis (25/3/2021). Selama berada di Ibu Kota, Vivian sempat bertemu dengan Menlu Republik Indonesia Retno Marsudi serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.

Agenda utama pertemuan antara dua Menlu adalah persiapan Retret Pemimpin Indonesia-Singapura secara langsung pada 2021. Keduanya sepakat untuk menyoroti tiga hal, yaitu investasi, pariwisata, dan kerja sama ekonomi digital.
 
“Pertemuan tahunan ini menandakan pentingnya hubungan strategis Indonesia-Singapura, sekaligus menjadi platform bagi kedua negara untuk memetakan jalur kerja sama,” kata Menlu Retno dalam konferensi pers, Kamis petang.  

Baca Juga: Sertifikat Vaksinasi Malaysia-Singapura Gunakan Teknologi Blockchain

1. Indonesia berharap nilai investasi Singapura makin tinggi

Menlu Singapura Kunjungi Indonesia, Ini 3 Kesepakatan yang DihasilkanPertemuan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan (Dok. Kementerian Luar Negeri)

Terkait investasi, Retno menyinggung pertemuannya dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura, Chang Chun Sing, pada awal bulan ini. Pada kesempatan itu, kedua pihak bertukar instrumen Perjanjian Investasi Bilateral (BIT) Indonesia-Singapura.

Singapura adalah investor terbesar Indonesia. Arus masuk investasi dari Singapura terus meningkat meskipun terjadi pandemik COVID-19. Pada 2020 misalnya, terjadi peningkatan arus masuk lebih dari 50 persen dari tahun sebelumnya.

“(Singapura telah) menyumbang lebih dari 30,1 persen dari total aliran masuk ke Indonesia tahun lalu,” tambah Retno.

BIT diharapkan menjadi instrumen yang mendorong arus investasi lebih besar. Sebab, pertukaran ratifikasi mencerminkan komitmen kuat kedua negara pada bidang ekonomi dan investasi.

“BIT dapat mendorong investasi melalui kepastian dan kepercayaan. BIT juga mencerminkan optimisme yang diperkuat untuk pemulihan ekonomi yang cepat. Jadi kami berharap Leaders Retreat juga akan memberikan dorongan lebih lanjut untuk investasi,” papar alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

2. Menghidupkan kembali sektor pariwisata

Menlu Singapura Kunjungi Indonesia, Ini 3 Kesepakatan yang DihasilkanPertemuan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan (Dok. Kementerian Luar Negeri)

Seiring perkembangan vaksinasi, kedua menlu juga sepakat untuk mulai menghidupkan kembali sektor pariwisata secara bertahap, sebagai salah satu sumber pendapatan negara.

Setelah berkonsultasi dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Retno mandapati data bahwa sekurangnya 9 juta warga Indonesia telah divaksinasi. “Menkes pada hari Minggu mengatakan, pada satu titik kami telah mencapai 500 ribu vaksinasi per hari. Tren ini bagus, jangan sampai terlena,” ujar Retno.
 
Indonesia dan Singapura telah memiliki Travel Corridor Arrangement (TCA) sebagai platform untuk memfasilitasi pelancong bisnis resmi dan penting. Indonesia berharap TCA terus beroperasi.

Pertemuan antara Menlu Singapura dan Malaysia menyepakati sertifikat vaksin sebagai dokumen perjalanan lintas batas negara. Namun, hal serupa tidak diumumkan setelah pertemuan antara Retno dengan Vivian.

Kendati begitu, Retno menegaskan, menghidupkan kembali sektor pariwisata di tengah pandemik harus mengedepankan prinsip kehati-hatian dan keamanan. “Kesehatan dan keselamatan para pelancong adalah yang terpenting. Kami akan terus melakukan komunikasi ini,” tambah Retno.

Baca Juga: Indonesia Janjikan Ini ke Investor Singapura demi Genjot Investasi

3. Kerja sama ekonomi digital

Menlu Singapura Kunjungi Indonesia, Ini 3 Kesepakatan yang DihasilkanPertemuan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dengan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan (Dok. Kementerian Luar Negeri)

Tema terakhir yang akan dibahas dalam Retret Leaders adalah kerja sama pada sektor ekonomi digital. Retno berharap pertemuan tersebut bisa menjembatani, Indonesia sebagai negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dan Singapura sebagai negara yang memiliki kapasitas dan jaringan untuk mengembangkan sektor ini.

Melalui kesempatan ini, Retno juga mengumumkan bahwa Nongsa Digital Park di Batam telah diberikan status Kawasan Ekonomi Khusus pada 2 Maret 2021.
 
“Jembatan digital kami diwakili oleh Batam sebagai hub untuk pusat data dan pengembangan industri digital di Indonesia. Nongsa Digital Park sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Batam akan menjadi pintu masuk bagi perusahaan IT internasional yang berinvestasi di Indonesia,” tutup dia.

Baca Juga: Singapura dan Indonesia Memperbarui Perjanjian Investasi Bilateral 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya