Rusia: Kami Lancarkan Operasi Militer ke Ukraina, Bukan Perang

Rusia minta Ukraina tidak melawan

Jakarta, IDN Times – Presiden Rusia, Vladimir Putin, telah memulai operasi militer di Donbas, Ukraina bagian timur. Kondisi terkini di Ukraina, dentuman ledakan terdengar di berbagai kota, ada di ibu kota Kiev hingga Odessa.

Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Vassily Nebenzia, menyebut keputusan Putin yang diambil pukul 5 pagi waktu Ukraina bukanlah perang.

“ini tidak disebut perang, ini disebut sebagai operasi militer di Donbas,” kata Nebenzia, dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Perang Rusia dan Ukraina Dimulai! Rusia Lancarkan Invasi Skala Penuh

1. Rusia menargetkan infrastruktur milier

Rusia: Kami Lancarkan Operasi Militer ke Ukraina, Bukan PerangSeorang anggota tentara Rusia menembakkan sebuah howitzer dalam latihan militer di Kuzminsky di selatan Rostov, Rusia, Rabu (26/1/2022). ANTARA FOTO/Sergey Pivovarov/File Photo.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan yang telah bergerak ke Ukraina timur akan mengincar fasilitas militer dengan senjata yang presisi.  

“Infrastruktur militer, fasilitas pertahanan udara, lapangan udara militer, dan penerbangan Angkatan Bersenjata Ukraina dinonaktifkan dengan senjata presisi tinggi,” kata kementerian pertahanan Rusia.

Baca Juga: Rusia Lancarkan Perang, Begini Kondisi Terkini Ukraina

2. Rusia menargetkan pemerintahan junta di Kiev

Rusia: Kami Lancarkan Operasi Militer ke Ukraina, Bukan PerangSebuah foto satelit memperlihatkan konvoi militer menuju ke selatan, di Golovchino, Rusia, Rabu (23/2/2022). ANTARA FOTO/Courtesy of Satellite image 2022 Maxar Technologies/Handout via REUTERS/hp/cfo

Sementara itu, Nebenzia menambahkan bahwa yang diincar oleh Moskow adalah 'junta' yang berkuasa di Kiev.

“Saya ingin mengatakan sebagai kesimpulan bahwa kami tidak agresif terhadap rakyat Ukraina, tetapi terhadap 'junta' yang berkuasa di Kiev,” kata Vassily Nebenzia.

3. Putin minta Ukraina tidak melawan

Rusia: Kami Lancarkan Operasi Militer ke Ukraina, Bukan PerangPresiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dokumen termasuk dekrit yang mengakui dua wilayah memisahkan diri yang didukung Rusia di Ukraina timur sebagai entitas independen dalam sebuah upacara di Moskow, Rusia, Senin (22/2/2022). ANTARA FOTO/Sputnik/Alexey Nikolsky/Kremlin via REUTERS/aww/sad.

Menurut Putin, operasi militer diperlukan untuk melindungi warga sipil di Ukraina timur. Di sisi lain, kelompok separatis pro-Rusia juga telah meminta Putin untuk membantu mereka untuk menangkal pasukan Ukraina di Donetsk dan Luhansk.

Putin telah menyerukan Ukraina untuk tidak melawan. Dia juga memperingatkan, seandainya terjadi pertumpahan darah, maka pihak yang disalahkan adalah Ukraina karena tidak mematuhi seruan Rusia.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya