Rusia Serang PLTN Zaporizhzhia, Ukraina Ingatkan Bencana Chernobyl
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Otoritas Ukraina melaporkan, kebakaran terjadi di sebuah gedung pelatihan di Zaporizhzhia, kompleks pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) terbesar di Eropa pada Jumat (4/3/2022).
Menteri Energi Amerika Serikat (AS) Jennifer Granholm menyampaikan, tidak ada indikasi peningkatan radiasi di pembangkit listrik Zaporizhzhia, yang menyediakan lebih dari seperlima pasokan listrik Ukraina.
Video yang beredar, yang telah diverifikasi Reuters, memperlihatkan penembakan dan asap membubung di dekat bangunan yang masih satu kompleks dengan PLTN. Pertempuran sengit antara pasukan Rusia dengan Ukraina terjadi di daerah sekitar 550 kilometer tenggara Kiev.
1. Menlu Ukraina sebut ledakan di Zaporizhzhia lebih berbahaya daripada Chernobyl
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, mendesak pasukan Rusia untuk berhenti melakukan serangan di sekitar PLTN.
“Api sudah berkobar. Jika (Zaporizhzhia) meledak, itu (dampaknya) akan 10 kali lebih besar dai Chernobyl! Rusia harus segera menghentikam tembakan, izinkan petugas pemadam membangun zona keamanan,” cuit Kuleba, seraya mengecam pasukan Rusia yang menembak dari semua sisi pabrik.
Secara mendetail, juru bicara PLTN Andrei Tuz mengatakan bahwa stasiun Zaporizhzhia merupakan pemasok hampir 40 persen tenaga nuklir di Ukraina.
Baca Juga: Jerman Pasok 2.700 Misil Anti-Pesawat Tempur ke Ukraina
2. AS minta Rusia jauhi PLTN
Editor’s picks
Berdasarkan penuturan Wali Kota Energodar, kota terdekat dari PLTN Zaporizhzhia, serangan pasukan Rusia telah menewaskan beberapa orang. Namun, dia tidak memberikan rinciannya.
"Sebagai akibat dari serangan musuh yang terus menerus terhadap bangunan dan unit pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia terbakar," kata Wali Kota Energodar, Dmytro Orlov.
Presiden AS Joe Biden telah berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, untuk mendapatkan informasi terkait situasi PLTN tersebut.
"Presiden Biden bergabung dengan Presiden Zelenskyy dalam mendesak Rusia, untuk menghentikan kegiatan militernya di daerah itu, dan mengizinkan petugas pemadam kebakaran serta penanggap darurat untuk mengakses situs itu," kata Gedung Putih.
3. Zaporizhzhia disebut lebih aman daripada Chernobyl
Berdasarkan keterangan Granholm, reaktor nuklir Zaporizhzhia dilindungi dengan struktur penahan yang kuat, dan saat ini sedang dimatikan dengan cara yang aman.
Badan Energi Atom Internasional juga telah melakukan komunikasi dengan pihak berwenang Ukraina, tidak lama setelah mendengar laporan kebakaran di kompleks PLTN Zaporizhzhia.
Sebagai informasi, Rusia telah merebut PLTN Chernobyl yang sudah tidak berfungsi, yang berjarak sekitar 100 kilometer sebelah utara Kiev. Insiden Chernobyl pada 1986 masih menjadi mimi buruk bagi Eropa.
Kendati begitu, sejumlah analis mengatakan bahwa PLTN Zaporizhzhia berbeda dengan Chernobyl dan jauh lebih aman.
Baca Juga: Presiden Ukraina: Tentara Rusia Hanya Anak-anak yang Gak Paham Perang