Senat Amerika Serikat Nyatakan Pemakzulan Donald Trump Konstitusional

Ada enam Partai Republik mendukung pemakzulan Trump

Jakarta, IDN Times - Setelah empat jam lebih anggota Senat berdebat seputar penafsiran konstitusi Amerika Serikat (AS) terkait pemakzulan, melalui pemungutan suara dengan hasil 56 banding 44, mereka akhirnya menyatakan upaya mencabut hak politik mantan Presiden Donald Trump adalah tindakan konstitusional.
 
Keputusan Senat bukan hanya menandakan sidang pemakzulan siap memasuki babak kedua. Tetapi juga membantah argumen hukum Charles Chooper, selaku pengacara Trump bahwa Senat tidak memiliki wewenang memakzulkan presiden setelah masa jabatannya habis.
 
Perolehan suara 56:44 mengartikan ada enam anggota Partai Republik di Senat yang mendukung pemakzulan Trump.

Baca Juga: Perusuh Capitol Akui Ikut Kerusuhan karena Terhasut Pidato Trump

1. Sidang dibuka secara dramatis oleh Partai Demokrat

Senat Amerika Serikat Nyatakan Pemakzulan Donald Trump KonstitusionalPolisi menahan seorang pengunjuk rasa pro-Trump saat massa menyerbu U.S. Capitol, saat reli menentang pengesahan hasil pemilihan presiden Amerika Serikat 2020 oleh Kongres Amerika Serikat, di Gedung U.S. Capitol di Washington, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Shannon Stapleton)

Partai Demokrat yang memimpin persidangan membuka forum dengan menyajikan penggalan video kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari 2021. Video tersebut diambil dari rekaman para perusuh, media, saksi mata, dan sumber ekstensif lainnya.
 
Demokrat hendak menyampaikan pesan suasana mengerikan yang mengancam nyawa pernah terjadi di ruangan yang sama saat persidangan berlangsung. Mantan Wakil Presiden Mike Pence, termasuk salah seorang yang harus diamankan ketika aksi vandalime memporak-porandakan bangunan yang menjadi simbol demokrasi AS.  
 
“Anda bertanya apakah kejahatan dan pelanggaran berat seperti ini di bawah konstitusi kita? Itu kejahatan dan pelanggaran yang tinggi," kata anggota kongres Jamie Raskin sebagaimana dilaporkan The Guardian.

Keterangan dari tokoh Demokrat pemimpin pemakzulan itu membuat satu ruangan hening.  
 
“Jika itu bukan pelanggaran yang bisa didakwa, maka tidak akan ada hal seperti ini (pemakzulan),” kata dia, menambahkan.

2. Kuasa hukum Trump ungkit kebencian Demokrat terhadap mantan presiden

Senat Amerika Serikat Nyatakan Pemakzulan Donald Trump KonstitusionalPresiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan reli kampanye di Bandara Muskegon di Muskegon, Michigan, Amerika Serikat, Sabtu (17/10/2020) (ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria)

Tim pengacara Trump tentu tidak hanya menjadi pemanis ruangan. Mereka mengajukan keberatan sembari menyampaikan bahwa sidang pemakzulan hanya akan membuat luka baru, dan membuka kembali luka lama di seluruh negeri.
 
Sebelum persidangan, mereka menyebut sidang pemakzulan sebagai aksi teaterikal politik Demokrat. Saat persidangan, mereka menyebut sidang tersebut didorong oleh kebencian terhadap Trump.
 
“Pengadilan ini akan menghancurkan negara ini, mungkin hanya kita lihat sekali dalam sejarah. Jika proses ini terus berlanjut, semuanya akan terlihat sangat butuk,” ujar kuasa hukum Presiden AS ke-45 itu.
 
Senator Bill Cassidy merupakan salah satu anggota Partai Republik yang mendukung Demokrat, untuk meneruskan sidang pemakzulan. Dia menyayangkan, narasi yang dibangun tim pengacara tidak lebih kuat dari narasi ketakutan yang disusun Demokrat.
 
“Mereka membuatnya dengan sangat meyakinkan. Tapi tidak untuk tim presiden,” kata Cassidy dilansir dari Reuters.
 

3. Trump dimakzulkan karena menyulut kerusuhan di Gedung Capitol

Senat Amerika Serikat Nyatakan Pemakzulan Donald Trump KonstitusionalPendukung Trump bentrok dengan polisi Capitol saat reli menentang pengesahan hasil pemilihan presiden Amerika Serikat 2020 oleh Kongres Amerika Serikat, di Gedung U.S. Capitol, Washington, Amerika Serikat, Rabu (6/1/2021) (ANTARA FOTO/REUTERS/Shannon Stapleton)

Sidang pemakzulan Trump merupakan 'pengadilan' agar dia bertanggung jawab terhadap kerusuhan yang terjadi di Gedung Capitol. Saat itu, bertepatan dengan agenda Kongres untuk mengesahkan kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris, Trump memberikan pidato selama 50 menit yang berisi provokasi untuk menolak hasil pemilu.
 
Jauh sebelum itu, Trump sudah mendengungkan klaim pemilu yang tidak adil melalui media sosialnya selama berbulan-bulan. Politikus berlatar pengusaha properti itu menyerukan agar loyalisnya berjuang sepenuh hati, merebut kembali apa yang seharunya tidak menjadi milik Biden dan Harris.
 
Trump menjadi kepala pemerintahan di Negeri Paman Sam yang dikudeta dua kali dalam satu periode jabatan.
 
Dalam sidang lanjutan, Demokrat dituntut memperoleh dukungan dari 16 anggota Republik atau dua per tiga dari seluruh anggota Senat untuk mencabut hak politik Trump. Jika Senat nantinya menyetujui pemakzulan, Trump tidak bisa mengikuti kontestasi politik pada 2024.

Baca Juga: Donald Trump Tidak akan Bersaksi pada Sidang Pemakzulannya

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya