Sepekan Invasi ke Ukraina, Rusia Sebut 498 Tentaranya Tewas

Rusia klaim korban tewas di Ukraina jauh lebih besar

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan, sebanyak 498 tentara Rusia tewas di Ukraina dan 1.597 lainnya luka-luka. Keterangan itu menjadi laporan resmi pertama terkait korban yang dirilis oleh Moskow sejak invasi dilancarkan pada Kamis (24/2/2022).

Kementerian pertahanan memastikan bahwa keluarga dari personel militer yang gugur akan memperoleh kompensasi yang layak, dikutip dari Al Jazeera.

Baca Juga: Ukraina Minta Bantuan Bangsa Indonesia dalam Hadapi Rusia

1. Rusia bantah kabar bohong soal kerugian besar

Sepekan Invasi ke Ukraina, Rusia Sebut 498 Tentaranya TewasSebuah senapan mesin kayu terlihat selama pelatihan taktis dan keterampilan tempur individu yang dilakukan oleh Pertahanan Teritorial Ibukota di Kyiv, Ukraina, Sabtu (19/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Antonio Bronic.

Juru bicara Kementerian Pertahanan, Igor Konashenkov, membantah kabar yang menyebut Rusia telah mengalami ‘kerugian yang tak terhitung’ selang tujuh hari perang berlangsung di Ukraina. Dia menegaskan bahwa informasi semacam itu adalah disinformasi.

Sebelumnya, Kiev menginformasikan bahwa jumlah tentara Rusia yang tewas jauh lebih tinggi daripada tentara Ukraina. Moskow juga sempat mengakui sejumlah kerugian, tapi kementerian pertahanan tidak memberikan keterangan lebih jauh.

2. Rusia klaim dampak kerusakan di Ukraina jauh lebih besar

Sepekan Invasi ke Ukraina, Rusia Sebut 498 Tentaranya TewasTim penyelamat berada di lokasi kecelakaan pesawat Angkatan Bersenjata Ukraina Antonov, yang menurut Layanan Darurat Negara, ditembak jatuh di kawasn Kyiv, Ukraina, dalam foto handout yang dirilis Kamis (24/2/2022). ANTARA FOTO/Press service of the Ukrainian State Emergency Service/Handout via REUTERS.

Berdasarkan penuturan Konashenkov, lebih dari 2.870 tentara Ukraina gugur dan sekitar 3.700 lainnya luka-luka. Rusia juga telah menangkap sekitar 572 militer Ukraina dan saat ini mereka menjadi tawanan perang.

Pejabat Ukraina belum memberikan tanggapan atas klaim tersebut.

Sementara itu, Layanan Darurat Negara Ukraina melaporkan, lebih dari 2.000 warga sipil meninggal dunia.

Keterangan berbeda disampaikan oleh kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menyebut bahwa 136 warga sipil, termasuk 13 anak-anak, meninggal dunia akibat perang yang terjadi sejak Kamis pekan lalu.

3. Rusia siagakan pasukan nuklirnya

Sepekan Invasi ke Ukraina, Rusia Sebut 498 Tentaranya TewasKendaraan lapis baja dengan huruf 'Z' berjalan melewati monumen tank jaman Soviet, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengesahkan operasi militer di wilayah timur Ukraina, kota Armyansk, Krimea, Kamis (24/2/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Pada Minggu (28/2/2022), Presiden Rusia Vladimir Putin menempatkan pasukan nuklir strategisnya dalam keadaan siaga. Keputusan itu menuai kecaman dari berbagai pihak karena kekhawatiran senjata tersebut digunakan untuk melumpuhkan Ukraina.

Putin mengambil keputusan itu setelah NATO membuat ‘pernyataan agresif’ kepada Rusia, bersamaan dengan serentetan sanksi keuangan yang telah dijatuhkan negara-negara Barat.

Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menganggap keputusan Putin menyiagakan pasukan nuklirnya sebagai gertakan semata. Dia bahkan mengatakan, warga dunia tidak perlu khawatir tentang Rusia yang akan memulai perang nuklir.

Baca Juga: Balas Dendam, Rusia Larang Penerbangan Maskapai dari 36 Negara

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya