Uji Coba Rudal Balistik, Kim Jong Un: Agar Dunia Sadar Kekuatan Kami

Korut uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM)

Jakarta, IDN Times – Korea Utara (Korut) membenarkan bahwa pemimpin Kim Jong un telah memerintahkan untuk melakukan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM). Uji coba itu dilakukan dalam rangka meningkatkan pertahanan dan persiapan menghadapi konfrontasi asing dengan Amerika Serikat (AS).

Uji coba ICBM ini pertama kali dilakukan sejak percobaan terakhir pada 2017, yang mendapat kecaman dari Korea Selatan, Jepang, dan AS.

Dilansir Al Jazeera, Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres menyebut, peluncuran ICBM sebagai pelanggaran nyata terhadap resolusi Dewan Keamanan.  

Menurut media pemerintah, senjata itu diluncurkan dari Bandara Internasional Pyongyang, dan mampu mencapai ketinggian maksimum 6.248 km (3.880 mil) serta terbang sejauh 1.090 kilometer selama 67 menit. Rudal itu dikabarkan jatuh di dekat laut Jepang.  

Baca Juga: 10 Tahun Berkuasa, Kim Jong Un Fokus ke Logistik, Bukan Nuklir

1. Korut ingin unjuk kekuatan

Uji Coba Rudal Balistik, Kim Jong Un: Agar Dunia Sadar Kekuatan KamiRudal balistik antar benua terbaru dan terbesar yang dimiliki Korea Utara yang masih belum diketahui namanya. twitter.com/martyn_williams

Menurut Kim, tes itu dilakukan setelah mempertimbangkan ketegangan militer yang terus meningkat di semenanjung Korea.

“Dan konfrontasi lama yang tak terhindarkan dengan imperialis AS, disertai dengan bahaya perang nuklir. Senjata strategis DPRK (nama resmi Korea Utara) akan membuat seluruh dunia dengan jelas menyadari kekuatan angkatan bersenjata kami,” ujar Kim.

“Setiap pasukan harus dibuat untuk menyadari fakta bahwa mereka harus membayar harga yang sangat mahal sebelum berani mencoba melanggar keamanan negara kita,” tambahnya, seperti dilaporkan KCNA.

2. Korut ingin mengancam AS

Uji Coba Rudal Balistik, Kim Jong Un: Agar Dunia Sadar Kekuatan KamiANTARA FOTO/KCNA via REUTERS

Menurut Leif-Eric Easley, pengamat hubungan internasional di Universitas Ewha Womans di Seoul, uji coba rudal Korut merupakan tanda bahwa Kim sedang memperluas pengaruhnya melebihi Korea Selatan.

“Rezim Kim bertekad tidak hanya untuk menyandera Korea Selatan dari ancaman militer yang dapat menghindari pertahanan rudal dan kemampuan serangan pendahuluan Seoul, itu juga bertujuan agar AS tidak datang untuk membela sekutunya,” kata dia sambil menambahkan, harapannya Washington enggan membantu Seoul karena khawatir dengan ancaman rudal Pyongyang.

“Korea Utara sama sekali tidak memulai agresi seperti Rusia di Ukraina. Tetapi ambisi Pyongyang juga melebihi pertahanan diri, karena ingin membatalkan tatanan keamanan pascaperang di Asia,” sambung Easley.

3. PBB diprediksi tidak akan menjatuhkan sanksi imbas isu Rusia-Ukraina

Uji Coba Rudal Balistik, Kim Jong Un: Agar Dunia Sadar Kekuatan Kamiinstagram.com/unitednations

Dewan Keamanan PBB dikabarkan akan mengadakan pertemuan untuk membahas situasi tersebut. Namun, kecaman atau sanksi baru kemungkinan sulit dicapai di tengah perpecahan atas invasi Rusia.

Pada Kamis waktu AS, Washington mengumumkan sanksi baru sehubungan dengan program senjata terlarang Korea Utara.

"Langkah-langkah ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk menghambat kemampuan DPRK memajukan program misilnya,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, dalam sebuah pernyataan. 

KCNA menyebut, tes yang berhasil itu sebagai ‘demonstrasi mencolok dari otot militer yang hebat’. Sementara Kim mengatakan, itu adalah kemenangan ‘ajaib’ dan ‘tak ternilai’ oleh rakyat Korea.

Baca Juga: Korut Bakal Luncurkan Satelit Pengintai, Pantau AS dan Sekutunya

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya