Jakarta, IDN Times - Presiden Venezuela Nicolas Maduro, pada Selasa (15/4/2025), mengklaim bahwa pemilihan presiden (pilpres) putaran kedua Ekuador dipenuhi kecurangan. Ia mendorong rakyat Ekuador menolak hasil pilpres yang dimenangkan calon petahana, Daniel Noboa Azin.
Hubungan Ekuador-Venezuela retak sejak awal 2024 menyusul diskualifikasi pencalonan pemimpin oposisi Venezuela, Maria Corina Machado dalam pilpres. Quito mendesak Caracas untuk menyelenggarakan pilpres secara bebas dan adil.
Pada September 2024, Ekuador resmi menutup Kantor Kedutaan Besar dan Kantor Konsulat Jenderal di Venezuela. Sebelumnya, Noboa juga menolak mengakui kemenangan kontroversial Maduro dalam pilpres pada Juli 2024.