Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kebakaran. (unsplash.com/ Michael Held)

Jakarta, IDN Times - Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, dihujat karena berada di luar negeri saat kebakaran besar melanda kota tersebut. Kebakaran telah menewaskan sedikitnya 10 orang dan memaksa puluhan ribu warga mengungsi dari rumah mereka.

Melansir CNN, kebakaran di Palisades mulai menyebar sekitar pukul 10:30 pagi waktu setempat pada Selasa (7/1/2025). Bass saat itu sedang berada di Ghana sebagai bagian dari delegasi kepresidenan Amerika Serikat (AS) menghadiri pelantikan Presiden John Dramani Mahama.

Api bergerak cepat dipicu angin kencang yang bahkan sempat menghalangi upaya pemadaman dari udara. Kebakaran telah membakar lebih dari 25 ribu hektare lahan dan menghancurkan hampir 2 ribu rumah serta bangunan lainnya.

Dinas Cuaca Nasional Los Angeles sudah mengeluarkan peringatan kondisi cuaca berbahaya dan ancaman badai angin sebelum kebakaran terjadi.

1. Tuai kritik dari berbagai pihak

Bass kembali ke Los Angeles pada Rabu sore setelah lebih dari 24 jam meninggalkan kota. Selama ketidakhadirannya, dia menunjuk Ketua Dewan Kota Los Angeles, Marqueece Harris-Dawson, sebagai wali kota sementara. Bass mengklaim telah berkomunikasi terus-menerus dengan pejabat lokal, federal, dan daerah yang menangani kebakaran selama perjalanannya kembali ke AS.

Rick Caruso, pengembang properti dan mantan kandidat wali kota menyerang Bass di televisi lokal. Dia mengatakan dua rumah anaknya hancur dalam kebakaran. Kritik juga datang dari CEO Twitter dan X, Elon Musk, yang menyebut Bass sangat tidak kompeten, dilansir dari AP.

Bass menolak menjawab pertanyaan wartawan Sky News di bandara. Wartawan menanyakan apakah dia perlu meminta maaf kepada warga Los Angeles atas ketidakhadirannya selama kebakaran. Wajahnya disebut kaku saat wartawan mengikutinya di bandara.

Sementara itu, Harris-Dawson mengakui kebakaran telah menciptakan malam paling mengerikan dalam sejarah kota.

"Petugas pemadam kebakaran melakukan pekerjaan heroik menghadapi bahaya besar," tutur Harris-Dawson pada konferensi pers Rabu pagi.

2. Wali kota potong anggaran pemadam kebakaran

Bass menyetujui pemotongan anggaran sebesar 17 juta dolar AS (sekitar Rp277 miliar) dari Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles (LAFD) pada Juni 2024. Total anggaran LAFD sebelumnya mencapai lebih dari 800 juta dolar AS (sekitar Rp13 triliun).

Kepala Pemadam Kebakaran, Kristen Crowley, melaporkan pada Desembar 2024 bahwa defisit pendanaan telah memengaruhi kemampuan departemen mempertahankan operasi inti. Defisit tersebut berdampak pada pelatihan dan respons terhadap keadaan darurat skala besar.

Laporan tersebut juga menyoroti ketidakmampuan departemen untuk melakukan inspeksi pembersihan semak belukar guna mengurangi risiko kebakaran. Inspeksi perumahan terkait kepatuhan keselamatan kebakaran pun berkurang. Bass berkilah pemotongan anggaran tidak memengaruhi kemampuan LAFD menangani kebakaran hutan saat ini.

Anggota Kongres Demokrat, Brad Sherman, menilai pemotongan anggaran tersebut tidak bijaksana dan seharusnya dibatalkan. Namun, Sherman menambahkan dana itu sebenarnya dialokasikan untuk pelatihan tahun 2025.

Crowley juga sempat menulis memo bulan lalu memohon tambahan dana.

"Tugas saya berdiri sebagai kepala dan mengatakan apa yang dibutuhkan Departemen Pemadam Kebakaran agar dapat beroperasi memenuhi tuntutan masyarakat," kata Crowley dalam wawancara dengan Fox11 Los Angeles.

3. Sekitar 33 ribu orang setuju Wali Kota LA mundur

Ilustrasi kebakaran. (unsplash.com/Mike Newbry)

Hidran kebakaran setempat dilaporkan kehabisan air karena permintaan terlalu tinggi sehingga menguras tangki cadangan kota. Gubernur California, Gavin Newsom, langsung memerintahkan penyelidikan terhadap Departemen Air dan Listrik kota terkait hilangnya tekanan air.

Petisi online menuntut pengunduran diri Bass telah mendapat 33 ribu tanda tangan. Sementara itu, Presiden AS Joe Biden justru turun tangan membela Bass dalam pertemuan virtual di Gedung Putih.

"Saya tahu Anda mendapat perlakuan buruk. Ini masalah rumit, dan Anda akan menghadapi banyak penghasut yang mencoba mengambil keuntungan dari keadaan ini," ujar Biden kepada Bass.

Beberapa ahli telah memperingatkan selama puluhan tahun bahwa area Los Angeles berisiko mengalami kehancuran akibat kebakaran hutan. Api memang bagian dari kehidupan di California Selatan, namun jarang memasuki jantung kota seperti ini.

Bass berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh setelah krisis berakhir. Saat ini fokusnya tetap pada mengkoordinasikan respons kebakaran serta menyelamatkan nyawa dan harta benda warga.

Proses pembangunan kembali akan menjadi tantangan besar mengingat Pacific Palisades dan Malibu yang terdampak merupakan kawasan tempat tinggal orang-orang terkaya di dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorRama