Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi seorang pria mengibarkan bendera Palestina dan memakai kaos bertuliskan “Free Palestine” (pexels.com/Alfo Medeiros)
ilustrasi seorang pria mengibarkan bendera Palestina dan memakai kaos bertuliskan “Free Palestine” (pexels.com/Alfo Medeiros)

Intinya sih...

  • Donald Trump umumkan kesepakatan gencatan senjata tahap pertama untuk mengakhiri perang dua tahun antara Hamas dan Israel.

  • Warga Israel merayakan kabar gencatan senjata di Tel Aviv, sambil menuntut pemulangan para sandera.

  • Warga Gaza berharap bantuan segera mengalir setelah berbulan-bulan kelaparan akibat blokade Israel, meski beberapa serangan udara masih terjadi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Warga Palestina di Gaza yang telah lama hidup di bawah serangan tanpa henti menyambut kabar gencatan senjata dengan sukacita dan rasa lega pada Rabu (8/10/2025).

Masyarakat di Khan Younis, Gaza selatan, turun ke jalan merayakan jeda pertama dari serangan Israel sejak gencatan senjata rapuh sebelumnya runtuh lebih dari enam bulan lalu. Abdul Majeed Abd Rabbo, seorang warga Gaza, menyampaikan rasa syukurnya atas berakhirnya kekerasan.

“Syukur kepada Tuhan atas gencatan senjata ini, akhir dari pertumpahan darah dan pembunuhan … semua orang di Gaza senang,” katanya, dikutip dari Al Jazeera.

Tembakan perayaan terdengar di langit malam Gaza, diiringi tangis haru dan teriakan kebahagiaan warga yang mendengar kabar kesepakatan damai. Di kawasan pesisir Al-Mawasi, warga meneriakkan Allahu Akbar, yang berarti Tuhan Maha Besar, sambil menembakkan senjata ke udara sebagai simbol kegembiraan. Ahmed Sheheiber, seorang pengungsi dari Kota Gaza, menggambarkan suasana emosional tersebut.

“Ini hari yang luar biasa, kegembiraan yang luar biasa,” ujarnya sambil menangis melalui telepon, dikutip dari The Guardian.

1. Trump umumkan kesepakatan gencatan senjata tahap pertama

Donald Trump. (instagram.com/realdonaldtrump)

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan gencatan senjata tahap pertama untuk mengakhiri perang dua tahun yang bermula dari serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan itu menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.

Menurut Trump, kesepakatan tersebut mencakup pembebasan sandera Israel di Gaza dengan imbalan tahanan Palestina, serta penarikan pasukan Israel ke garis yang telah disepakati. Qatar, yang bertindak sebagai mediator, menyebut rincian tambahan akan diumumkan kemudian.

Hamas, kelompok militan Palestina, sebelumnya menculik 251 orang ke Gaza pada 2023, dan 47 di antaranya masih berada di sana, termasuk 25 yang dinyatakan meninggal oleh militer Israel. Berdasarkan kesepakatan baru ini, Hamas akan membebaskan 20 sandera yang masih hidup pada akhir pekan, sementara pertukaran tahanan Palestina diperkirakan berlangsung dalam 72 jam setelah penandatanganan kesepakatan pada Kamis (9/10/2025).

Tahap kedua gencatan senjata masih dalam proses negosiasi dan diharapkan mencakup penarikan penuh pasukan Israel, pelucutan senjata Hamas, serta pembentukan tata kelola baru di Gaza. Namun, rincian mengenai pelucutan senjata dan pengaturan pemerintahan Gaza masih belum jelas. Jika terlaksana, kesepakatan ini akan menjadi langkah paling signifikan menuju akhir perang yang telah berkembang menjadi konflik regional, melibatkan Iran, Yaman, dan Lebanon.

2. Warga Israel rayakan kabar gencatan senjata

Bendera Israel (pexels.com/David Rado)

Di Israel, kabar gencatan senjata memicu gelombang kebahagiaan di tengah meningkatnya penolakan terhadap perang yang berkepanjangan. Ribuan orang berkumpul di Hostage Square, Tel Aviv, untuk merayakan kabar damai dan menuntut pemulangan para sandera. Einav Zangauker, ibu dari sandera Israel, Matan Zangauker, menggambarkan perasaan emosional yang meluap-luap.

“Kami sangat gembira, air mata tidak berhenti mengalir, ini kegembiraan total,” katanya kepada media Israel, Arutz Sheva.

Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang, organisasi yang mewakili keluarga para sandera, turut menyambut baik kesepakatan tersebut. Namun, mereka menegaskan bahwa perjuangan belum berakhir hingga seluruh sandera berhasil dipulangkan.

3. Warga Gaza berharap bantuan segera mengalir

ilustrasi bantuan obat-obatan (pexels.com/RDNE Stock project)

Setelah berbulan-bulan menghadapi kelaparan akibat blokade Israel, warga Gaza kini berharap bantuan penting seperti makanan dan obat-obatan segera mengalir kembali, seperti pada gencatan senjata singkat sebelumnya. Koresponden Al Jazeera, Hani Mahmoud, melaporkan adanya kelegaan besar di kalangan warga yang menyebut momen ini sebagai peristiwa bersejarah. Namun, pertahanan sipil Gaza menyatakan bahwa beberapa serangan udara intens masih terjadi di Kota Gaza meski kesepakatan telah diumumkan.

Eyad Amawi, koordinator bantuan Palestina yang mengungsi di Gaza tengah, menggambarkan perasaan campur aduk di tengah euforia gencatan senjata.

“Kami percaya dan tidak percaya. Kami memiliki perasaan campur aduk, antara kebahagiaan dan kesedihan, kenangan, semuanya bercampur,” ujarnya, dikutip dari The Guardian.

Ia berharap kesepakatan ini memberi kesempatan bagi warga untuk kembali ke rumah dan memperbarui kemauan serta harapan untuk hidup di tengah reruntuhan dan penderitaan. Meski begitu, Amawi mengaku khawatir Israel akan menghambat pelaksanaan kesepakatan yang baru diumumkan itu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team