Ada Harapan Baru di Gaza, Menlu RI: Langkah Maju yang Harus Disambut

- Indonesia dorong perdamaian berkelanjutan di Gaza: Pemerintah Indonesia terus memantau proses negosiasi tersebut. Jakarta mendorong semua pihak untuk menahan diri dan fokus pada penyelesaian damai yang berkeadilan. RI konsisten menyerukan gencatan senjata dan akses kemanusiaan bagi warga Gaza.
- Latar belakang kesepakatan: Kesepakatan ini diumumkan setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan, Israel dan Hamas telah menyetujui tahap awal rencana untuk Gaza. Negosiasi dilakukan di Mesir dengan dukungan Qatar dan Amerika Serikat.
Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menyambut positif kesepakatan tahap awal gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Ia menilai kesepakatan itu merupakan langkah maju menuju perdamaian di Gaza.
“Harus, saya kira, ini merupakan satu langkah maju yang kita sambut dengan baik. Semoga ini bisa terus berlanjut ke fase-fase berikutnya,” ujar Sugiono di Jakarta, Kamis (9/10/2025).
Menurut Sugiono, pembicaraan antara kedua pihak masih terus berlangsung, namun sudah ada beberapa kesepakatan mendasar yang dicapai.
“Saya juga di-update bahwa pembicaraan masih berlangsung, tapi sudah ada kesepakatan-kesepakatan yang sifatnya mendasar. Sekali lagi, semua detailnya sedang dibicarakan dan dinegosiasikan,” katanya.
1. Indonesia dorong perdamaian berkelanjutan di Gaza

Pemerintah Indonesia terus memantau proses negosiasi tersebut. Indonesia mendorong semua pihak untuk menahan diri dan fokus pada penyelesaian damai yang berkeadilan.
Indonesia selama ini konsisten menyerukan gencatan senjata dan akses kemanusiaan tanpa hambatan bagi warga Gaza. Tak hanya mendukung di forum internasional, Jakarta juga memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza, lewat udara dan laut.
RI menegaskan juga dukungan atas solusi dua negara (two-state solution) untuk Israel dan Hamas.
2. Latar belakang kesepakatan

Kesepakatan ini diumumkan setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan, Israel dan Hamas telah menyetujui tahap awal rencana untuk Gaza. Negosiasi dilakukan di Mesir dengan dukungan Qatar dan Amerika Serikat.
Kabinet Israel dijadwalkan melakukan voting pada Kamis pukul 17.00 waktu setempat untuk menentukan apakah kesepakatan tersebut akan disetujui. Jika disetujui, gencatan senjata langsung diberlakukan dan hitung mundur 72 jam untuk pemulangan sandera akan segera dimulai.
3. Harapan baru di tengah ketidakpastian

Kesepakatan ini disambut dengan hati-hati oleh warga Palestina di Gaza dan keluarga sandera di Israel. Banyak pihak berharap jeda kekerasan ini dapat membuka jalan bagi perundingan lanjutan yang lebih konkret.
Namun, sejumlah analis menilai bahwa kesepakatan ini masih rapuh. Meski disebut sebagai langkah penting, belum ada jaminan perang akan berakhir sepenuhnya tanpa komitmen politik yang kuat dari kedua pihak.