Jakarta, IDN Times - Warga Palestina di Gaza baru-baru ini menerima pesan singkat (SMS) yang menawarkan bantuan untuk meninggalkan wilayah tersebut. Kelompok Hamas menyebut pesan itu merupakan salah satu bentuk kampanye psikologis terhadap warga Gaza, dan meminta masyarakat untuk mengabaikannya.
Dalam salah satu pesan, penduduk di kamp pengungsi Al-Nuseirat diminta untuk mengatur pertemuan pada Selasa (22/4/2025) antara jam 9 pagi hingga 2 siang di Koridor Netzarim. Mereka juga diimbau untuk menghubungi seseorang yang diidentifikasi sebagai "Kapten Jalal" melalui WhatsApp.
Seorang warga Palestina mengungkapkan bahwa keluarganya juga menerima SMS serupa dari seseorang yang mengaku sebagai penduduk Gaza. Si pengirim menawarkan bantuan untuk mengungsi ke Prancis, dan mengklaim relokasi tersebut merupakan bagian dari program pemerintah yang bertujuan mendukung ilmuwan dan seniman dari zona konflik.