Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Investor sekaligus CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett. (commons.wikimedia.org/USA International Trade Administration)

Jakarta, IDN Times – Investor kawakan sekaligus CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett, mengkritik kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan kesalahan besar.

"Menurut saya, itu adalah kesalahan besar ketika ada 7,5 miliar orang yang tidak menyukai Anda, sementara hanya 300 juta orang yang bersorak atas apa yang telah mereka lakukan," ujar Buffett dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Berkshire Hathaway, dikutip dari Nikkei Asia, Minggu (4/5/2025).

Buffett juga memperingatkan adanya konsekuensi global yang mengerikan dari kebijakan tarif tersebut. Ia menegaskan bahwa perdagangan tidak seharusnya dijadikan alat pemicu konflik berskala besar.

1. Perdagangan seharusnya menjadi alat perdamaian

Ilustrasi perdagangan lintas negara (Unsplash/Dominik Lückmann)

Buffett menilai bahwa perdagangan yang adil dan seimbang antarnegara dapat menjadi kunci terciptanya hubungan internasional yang damai. Dunia, menurutnya, akan jauh lebih aman jika lebih banyak negara berada dalam kondisi makmur.

"Kita harus berupaya untuk berdagang dengan negara lain di dunia. Kita harus melakukan yang terbaik bagi kita, dan mereka juga melakukan yang terbaik bagi mereka," katanya.

Buffett menambahkan bahwa meski AS telah melalui berbagai perubahan revolusioner sejak didirikan, hal itu tidak mengubah optimismenya terhadap negara tersebut.

"Jika saya dilahirkan hari ini, saya akan terus bernegosiasi di dalam rahim sampai mereka berkata, 'Kamu bisa berada di AS'," ujarnya.

2. Buffett bakal pensiun di akhir tahun ini

Editorial Team

EditorRama

Tonton lebih seru di