Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Donald Trump Dirujak Warganet Usai Unggah Foto Berbaju Paus

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Gage Skidmore from Peoria, AZ, United States of America, CC BY-SA 2.0 , via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Trump mengunggah foto dirinya mengenakan baju Paus di akun Instagram, menuai kecaman dari warganet.
  • Unggahan dianggap tidak pantas oleh sebagian warganet, bahkan ada yang meminta umat Katolik menuntut Trump.
  • Trump sebelumnya pernah bercanda ingin menjadi Paus berikutnya, saat Gereja Katolik bersiap memilih pemimpinnya setelah kematian Paus Fransiskus.

Jakarta, IDN Times - Kelakuan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, kembali menuai kecaman. Lewat akun Instagram @whitehouse dan @potus, dia mengunggah fotonya mengenakan baju Paus.

Tanpa keterangan, foto yang diunggah Sabtu (3/5/2025) tersebut mendapat kecaman dari warganet. Terlebih, Trump memang pernah berkelakar ingin menjadi Paus, pemimpin gereja Katolik. Padahal, dia bukan seorang Kardinal, bahkan bukan pemeluk Katolik.

1. Dikecam netizen

Unggahan Trump dianggap warganet sangat tidak patut dilakukan oleh seorang Presiden. Ada yang mengatakan unggahan tersebut mengganggu, tidak sepantasnya, dan lain sebagainya.

"Anda sekarang hanya membuat diri Anda semakin bodoh," kata seorang warganet.

Lainnya bahkan meminta agar umat Katolik menuntut Trump karena gambar tersebut dinilai tak pantas.

"Ini sangat tidak menghormati!"

"Sangat memalukan bagi yang beragama Katolik."

2. Ingin jadi Paus

Ilustrasi Donald Trump (commons.m.wikimedia.org/Gage Skidmore)

Trump bercanda ingin menjadi Paus berikutnya. Seloroh ini dia sampaikan saat Gereja Katolik bersiap untuk memilih pemimpinnya dalam konklaf setelah kematian Paus Fransiskus.

"Saya ingin menjadi Paus. Itu akan menjadi pilihan nomor satu saya," jawab Trump tentang preferensinya untuk pengganti Fransiskus, dikutip dari Anadolu.

3. Masa konklaf segera dimulai

Ilustrasi para kardinal. (X/@VaticanNews)

Trump mengunggah gambar ini pada saat para Kardinal hendak memasuki masa konklaf, untuk memilih Paus baru. Vatikan mengumumkan konklaf akan dimulai pada 7 Mei 2025 di dalam Kapel Sistina dan akan dihadiri oleh 135 kardinal.

Proses pemilihan yang berakar pada tradisi berabad-abad itu, dilakukan setelah Fransiskus meninggal pada Senin Paskah. Tidak ada jadwal resmi mengenai berapa lama konklaf akan berlangsung, meskipun dua pemilihan Paus sebelumnya, pada 2005 dan 2013, masing-masing diselesaikan dalam waktu dua hari.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us