Jakarta, IDN Times - Milisi Rapid Support Forces (RSF) dilaporkan membunuh lebih dari 460 warga sipil di rumah sakit utama di kota el-Fasher, Sudan, pada Selasa (28/10/2025). Pembantaian ini terjadi hanya beberapa hari setelah mereka merebut ibu kota Darfur Utara tersebut.
"WHO sangat terkejut dan terguncang oleh laporan tentang pembunuhan tragis lebih dari 460 pasien dan pendamping di Rumah Sakit Bersalin Saudi di el-Fasher, Sudan, menyusul serangan baru-baru ini dan penculikan tenaga kesehatan," tulis Sekretaris Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, di X pada Rabu (29/10/2025).
Ia mengungkapkan bahwa sebelum serangan terhadap Rumah Sakit Saudi, WHO telah memverifikasi 185 serangan terhadap fasilitas layanan kesehatan sejak awal perang pada 2023, yang mengakibatkan 1.204 kematian.
“Semua serangan terhadap layanan kesehatan harus segera dihentikan dan tanpa syarat. Semua pasien, tenaga kesehatan, dan fasilitas kesehatan harus dilindungi berdasarkan hukum kemanusiaan internasional. Gencatan senjata!” tambahnya.
