Israel Dituduh Gunakan 'Peluru Mengembang' Saat Hadapi Demonstran Palestina

Mematikan dan membuat lumpuh

Gaza City, IDN TIMES - Selama satu bulan sejak berlangsungnya protes yang dilancarkan oleh rakyat Palestina lebih dari 40 orang yang sudah tewas dan lebih dari 1.500 orang yang mengalami luka-luka.

Protes yang berlangsung di tembok pembatas antara Gaza dan Israel setiap hari Jumat sejak 30 Maret lalu ini menuntut dikembalikannya tanah yang dicaplok Israel dalam perang 1948 juga telah menewaskan dua orang jurnalis dan remaja.

1. Peluru ditembakan oleh sniper Israel

Israel Dituduh Gunakan 'Peluru Mengembang' Saat Hadapi Demonstran Palestinatwitter.com/@edrormba

Selain jumlah korban tewas dan luka-luka, yang membuat banyak pihak mengernyitkan keningnya adalah tuduhan bahwa Israel menggunakan peluru mengembang untuk menghadapi para demonstran - yang mendekati tembok pembatas dan membakar ban dan melempar batu.

Pihak keamanan Israel membalas tindakan para demonstran dengan menembakkan peluru tajam oleh para sniper mereka.

2. Sejauh ini sudah lebih dari 1.500 yang ditembak oleh sniper Israel

Israel Dituduh Gunakan 'Peluru Mengembang' Saat Hadapi Demonstran Palestinatwitter.com/@MichaelLee2009

Menurut kementerian kesehatan Gaza dari 1.500 orang yang ditembak oleh para sniper Israel, hampir semuanya adalah para pemuda dengan luka di kaki dan lutut.

Dua puluh orang diantaranya harus diamputasi kakinya yang berdasarkan laporan dari sejumlah pihak termasuk rumah sakit di Gaza dan Medecins Sans Frontieres mission (MSF) dikarenakan peluru khusus tersebut.

Menurut kepala MSF sejak 30 Maret lalu, pihaknya telah memberikan layanan rawat kepada lebih dari 600 orang.

3. Amnesti Internasional menuntut dilakukannya penyelidikan atas hal ini

Israel Dituduh Gunakan 'Peluru Mengembang' Saat Hadapi Demonstran PalestinaSouth China Morning Post

Amnesti Internasional hari Jumat lalu juga sudah melaporkan hal ini dan menuntut dilakukannya penyelidikan atas hal ini—dan menuduh Israel 'dengan sengaja berusaha membunuh dan melumpuhkan' para demonstran yang dilarang oleh dunia internasional.

Namun tuduhan ini dibantah oleh militer Israel dengan menyatakan bahwa mereka hanya menggunakan 'senjata dan amunisi standar yang mengikuti hukum internasional' dan menuduh bahwa kementerian kesehatan Gaza menyebarkan informasi palsu, demikian dilansir dari South China Morning Post.

Namun bukti-bukti di lapangan menunjukkan hal tersebut seperti yang dialami oleh para korban.

y d margalay Photo Verified Writer y d margalay

Happiness is a conscious choice, not an automatic response

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya