Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis (kiri) dan Menteri Energi AS Dan Brouillette (kanan). Sumber:twitter.com/ Dan Brouillette
Melansir dari Associated Press, AS tahun lalu mengeluarkan Turki dari program jet tempur F-35, karena Turki membeli membeli sistem pertahanan udara S-400 milik Rusia. Dan di awal pekan ini AS menindaklanjuti dengan memberikan sanksi terhadap Turki.
Menurut pejabat Yunani, dengan dikeluarkannya Turki dari program jet tempur F-35, akan mempersempit kesenjangan kekuatan militer.
Sanksi tersebut akan membuat Turki mengandalkan industri senjata domestik yang tengah berkembang. Turki telah menghabiskan lebih banyak dana dari tetangganya yang jauh lebih kecil, dan dari saingan mereka Yunani, sekitar 5 banding 1 dalam pertahanan, tetapi hanya memiliki keunggulan kecil dalam kemampuan jet tempur daripada di bidang militer lainnya.
Pada hari Kamis, Menteri Energi AS Dan Brouillette berkunjung ke Athena dan berbicara dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis, ia memperoleh jaminan bahwa Yunani tetap berkomitmen untuk mengatasi sengketa sumber energi Mediterania Timur dengan Turki melalui negosiasi, dan jika diperlukan sengketa akan dibawa ke pengadilan Internasional.
“Adalah penting bahwa negara-negara menyelesaikan masalah ini di pengadilan, bukan menggunakan kekuatan militer. Jadi kami akan terus mendesak semua pihak untuk menyelesaikannya dengan baik, menggunakan pengadilan dan bukan peluru untuk menyelesaikan hal ini," kata Dan Brouillette kepada wartawan melalui telepon konferensi.