Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy (instagram.com/zelenskiy_official)
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy (instagram.com/zelenskiy_official)

Jakarta, IDN Times - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, pada Minggu (30/7/2023), memperingatkan bahwa Rusia kemungkinan akan kembali menyerang jaringan listrik di negaranya. Ia pun menegaskan akan melakukan apapun untuk melindungi ketersediaan energi bagi rakyat Ukraina. 

Dilansir Reuters, sebesar 40 persen sistem energi Ukraina hancur akibat serangan misil dan drone Rusia. Akibatnya, sejumlah kota di Ukraina mengalami pemadaman dan gelap gulita, serta penduduk terancam kedinginan di tengah musim dingin. 

1. Rusia akan serang jaringan listrik jelang musim dingin

Zelenskyy menyebut bahwa ketika musim panas, serangan Rusia akan menargetkan sasaran lain. Namun, ia menekankan bahwa Rusia masih akan menyerang jaringan listrik, terutama ketika akan memasuki musim dingin. 

"Ini sudah jelas bahwa akhir tahun ini dan pada musim dingin, musuh akan mencoba berulang kali untuk meneror industri energi Ukraina. Kami harus siap untuk ini dalam segala kasus," tutur Zelenskyy. 

"Pada tingkat pemerintahan dan sistem keamanan, kami akan melakukan apapun dalam menangkal segala kemungkinan yang bisa terjadi," sambungnya. 

Ia menambahkan bahwa pemerintah dan aparat keamanan, serta pekerja di sistem energi telah bekerja keras dalam melindungi kerusakan fisik, sabotase, maupun serangan siber. Ia menyebut semua kota harus siap menghadapi kedaruratan sektor energi. 

2. Zelenskyy sebut pertahanan adalah prioritas utama

Presiden berusia 45 tahun itu mengatakan, dalam pertemuan di Parlemen Ivano-Frankivsk, bahwa pertahanan adalah prioritas utama dari pemerintah pusat dan daerah dalam kondisi saat ini. 

"Pendanaan adalah sebuah cerminan prioritas suatu negara, wilayah, dan setiap komunitas. Dan sekarang, hanya ada satu prioritas utama di Ukraina, yakni pertahanan," tutur Zelenskyy, dilansir Ukrinform.

Sementara, prioritas kedua di Ukraina adalah kepentingan masyarakat dalam semua tingkatan yang meliputi stabilitas sosial di seluruh negeri dan perlindungan terhadap kehidupan normal setiap warga Ukraina. Ia juga meminta rakyat ikut membantu militer dan relawan. 

"Sekarang jelas bukanlah waktu yang tepat untuk mengganti aspal jalan. Maaf, kami tidak akan mengusir musuh dari negeri ini dengan aspal. Maka dari itu, kami akan mendekorasi kota-kota yang berhasil dimenangkan," tambahnya. 

3. Ukraina pindah Hari Natal jadi 25 Desember

Pada Jumat (28/7/2023), Presiden Zelenskyy resmi menandatangani perubahan Hari Natal dari 7 Januari menjadi 25 Desember. Pasalnya, perayaan Natal lama mengacu pada perayaan Natal dari Gereja Ortodoks Rusia yang dilangsungkan setiap 7 Januari. 

Peresmian Undang-Undang (UU) baru ini bertujuan meninggalkan warisan budaya Rusia dan memperluas kampanye untuk meningkatkan identitas Ukraina setelah invasi Rusia ke Ukraina yang sudah memasuki 17 bulan. 

Dilaporkan Politico, Ukraina telah mengupayakan untuk meninggalkan hubungan budaya dan agama dari Rusia sebelum dimulainya invasi pada Februari 2022. Bahkan, pada 2019, gereja-gereja di Ukraina telah membentuk Gereja Ortodoks Ukraina yang terpisah dari Rusia. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team