AS Hapus Houthi dari Daftar Teroris Jika Setop Aksinya di Laut Merah 

AS upayakan jalur diplomasi untuk masalah Houthi

Jakarta, IDN Times – Amerika Serikat (AS) akan menghapus Houthi dari daftar teroris jika kelompok tersebut bersedia menghentikan aksinya di Laut Merah. Hal itu ditawarkan oleh perwakilan AS untuk Iran, Tim Lenderking, Rabu (3/4/2024).

“Harapan saya adalah kita dapat menemukan jalan keluar melalui diplomasi,” kata Lenderking dikutip Jerusalem Post.

Menurutnya, pembebasan akses para pelaut di Laut Merah akan menunjukkan itikad baik dan niat untuk meredakan ketegangan di pihak Houthi.

1. Menlu AS sebut ketetapan itu bisa dievaluasi

AS Hapus Houthi dari Daftar Teroris Jika Setop Aksinya di Laut Merah Antony Blinken, Menteri Luar Negeri AS (twitter.com/Secretary Antony Blinken)

Komentar tersebut sejalan dengan pernyataan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada November lalu, setelah menetapkan kembali Houthi sebagai organisasi teroris.

“Penunjukan ini bertujuan mendorong akuntabilitas atas aktivitas teroris kelompok tersebut,” kata Blinken saat itu.

Blinken juga telah menekankan bahwa jika Houthi menghentikan serangan mereka di Laut Merah dan Teluk Aden, AS akan mengevaluasi kembali ketetapan itu.

Baca Juga: Israel Sasar WNA di Gaza, Biden Janji Tegur Netanyahu 

2. Houthi dianggap sebagai kelompok teror

AS Hapus Houthi dari Daftar Teroris Jika Setop Aksinya di Laut Merah Arsip - Warga Yaman mengikuti unjuk rasa untuk memprotes serangan udara gabungan AS-Inggris terhadap kamp-kamp kelompok tersebut, di Sanaa, Yaman, 12 Januari 2024. (ANTARA/Xinhua/Muhammad Muhammad)

Penetapan Houthi sebagai kelompok teror dilakukan oleh Presiden AS Donald Trump pada Januari 2021. Pemerintahan Joe Biden kemudian membatalkan keputusan ini, dengan alasan penunjukan tersebut kemungkinan akan memperburuk krisis kemanusiaan di Yaman.

Namun, seiring dengan memburuknya situasi di Laut Merah, AS kembali memasukkan Houthi dalam daftar kelompok teror. Pada April 2024, Israel juga melakukan hal serupa.

Houthi telah berperang dengan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional selama satu dekade terakhir. Di Laut Merah, mereka melancarkan kampanye serangan terhadap kapal dagang milik Israel, Inggris, dan AS setelah pecahnya perang Gaza pada 7 Oktober 2023.

3. Serangan di Laut Merah menghambat upaya perdamaian

AS Hapus Houthi dari Daftar Teroris Jika Setop Aksinya di Laut Merah Ilustrasi kapal (pixabay.com/Pawel Grzegorz)

Lenderking mengungkap bahwa serangan-serangan Houthi di Laut Merah telah menghambat kemajuan dari upaya perdamaian di kawasan, baik itu di Yaman maupun di Palestina.

“Houthi harus segera menghentikan serangan mereka di Laut Merah dan Teluk Aden karena mereka menghambat kemajuan proses perdamaian Yaman dan mempersulit pengiriman bantuan kemanusiaan kepada warga Yaman dan pihak lain yang membutuhkan, termasuk rakyat Palestina,” ujarnya, dilansir Arab News.

Ia kemudian menekankan penyelesaian konflik melalui jalan diplomasi, sebab konflik tidak akan berakhir jika melalui pendekatan militer.

Lenderking menggambarkan serangan di Laut Merah sebagai tindakan terorisme dan menuduh Iran mendukung serangan tersebut dengan memberikan senjata, pendanaan, dan informasi kepada Houthi. Tuduhan itu beberapa kali telah dibantah oleh Teheran.

Baca Juga: Houthi Izinkan Kapal Inggris Diselamatkan, tapi Ada Syarat

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya