Biden Kekeh Kunjungi Arab Saudi dan Temui MBS: Agenda Utamanya HAM!

Lawatan Biden ke Saudi mendapat kecaman dari aktivis HAM

Jakarta, IDN Times – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, membela keputusannya untuk tetap mengunjungi Arab Saudi di tengah serangkaian kecaman dari aktivis hak asasi manusia (HAM). Menurutnya, HAM akan tetap menjadi agenda utamanya dalam mengatur ulang hubungannya dengan Saudi.

Biden akan mengadakan pembicaraan bilateral dengan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz dan tim kepemimpinannya, termasuk Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) dalam kunjungannya ke Timur Tengah pada 13-16 Juli.

Sebelumnya, Saudi telah berupaya dikucilkan karena pembunuhan jurnalis berkewarganegaraan AS, Jamal Kashogi, yang diyakini didalangi oleh otoritas MBS pada 2018 silam.

1. Biden ingin perbaiki hubungan 

Biden Kekeh Kunjungi Arab Saudi dan Temui MBS: Agenda Utamanya HAM!Presiden Amerika Serikat, Joe Biden (twitter.com/President Biden)

Dilansir Reuters, dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan Washington Post, Biden mengatakan tujuannya adalah mengarahkan kembali hubungan AS dengan Saudi.

Biden tak ingin memutuskan hubungan dengan Saudi, karena negara tersebut telah menjadi salah satu mitra terbesar dan strategisnya selama 80 tahun.

"Saya tahu bahwa ada banyak yang tidak setuju dengan keputusan saya untuk bepergian ke Arab Saudi. Pandangan saya tentang hak asasi manusia jelas dan sudah berlangsung lama, dan kebebasan mendasar selalu menjadi agenda ketika saya bepergian ke luar negeri," tulis Biden.

Baca Juga: Biden Prediksi Banyak Perempuan Akan Ditangkap karena Percobaan Aborsi

2. AS memiliki banyak kepentingan di Saudi 

Biden Kekeh Kunjungi Arab Saudi dan Temui MBS: Agenda Utamanya HAM!(Putera Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman) ANTARA FOTO/Saudi Press Agency/Handout via Reuters

Upaya Biden untuk menjaga hubungan dengan MBS tidak lepas dari kebutuhan AS agar Saudi, yang merupakan salah satu pemasok minyak terbesar di dunia, bisa menstabilkan harga bahan bakar global. 

Lebih lanjut, AS juga ingin mendorong untuk mengakhiri konflik Yaman setelah upaya Saudi baru-baru ini dalam memperpanjang gencatan senjata.

Biden berpendapat bahwa Saudi membantu memulihkan persatuan di antara enam negara Dewan Kerjasama Teluk. Mereka telah sepenuhnya mendukung gencatan senjata di Yaman dan bekerja untuk menstabilkan pasar minyak dengan produsen OPEC lainnya.

Selain itu, AS juga berusaha mengekang pengaruh Iran di kawasan Teluk dan pengaruh China secara global.

3. Mengupayakan normalisasi Israel dan Arab  

Biden Kekeh Kunjungi Arab Saudi dan Temui MBS: Agenda Utamanya HAM!Ilustrasi bendera Israel (Unsplash.com/Levi Meir Clancy)

Biden juga mengatakan, dia akan menjadi presiden pertama yang terbang dari Israel ke Jeddah, Arab Saudi, beberapa hari mendatang. Ia mengatakan hal itu akan menjadi simbol kecil dari hubungan yang mulai tumbuh dan langkah menuju normalisasi antara Israel dan dunia Arab.

"Saya akan menjadi presiden pertama yang mengunjungi Timur Tengah sejak 9/11 tanpa pasukan AS terlibat dalam misi tempur di sana. Tujuan saya untuk tetap seperti itu," kata Biden.

Presiden pertama-tama akan tiba di Israel dalam perjalanannya 13-16 Juli mendatang. Biden akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel, Yair Lapid, dan membahas seputar masalah keamanan.

Baca Juga: Dibantu Joe Biden, Israel Tawarkan Iron Dome ke Arab Saudi

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya