Erdogan: Aksi Israel di Gaza Jadi Kebiadaban Terbesar Abad 21
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kembali mengecam tindakan Israel di Jalur Gaza. Menurutnya, aksi Israel tersebut menunjukkan barbarisme yang amat sadis di abad ini.
“Selama 151 hari terakhir, kita telah menyaksikan salah satu kebiadaban terbesar abad terakhir,” kata Erdogan pada Selasa (5/3/2024), dilansir Anadolu.
Ia memberikan keterangan pers bersama timpalannya dari Palestina Mahmoud Abbas di ibu kota Turki, Ankara.
Erdogan menuduh pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan genosida terang-terangan terhadap warga Palestina. Erdogan mengatakan hal ini terjadi dengan dukungan tak terbatas dari negara-negara Barat.
“Netanyahu dan kaki tangannya dalam pembunuhan pasti akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap tetes darah yang tumpah di hadapan hukum dan hati nurani masyarakat,” tegas pemimpin Turki tersebut.
1. Erdogan kecam pengurangan bantuan ke Gaza
Erdogan mengkritik tindakan pemukim Israel di wilayah pendudukan Palestina. Hal itu disebutnya sebagai perambahan terhadap tanah milik warga Palestina. Ia menyebut itu adalah salah satu hambatan terbesar dalam mencapai solusi.
Erdogan juga mengecam upaya Israel mendiskreditkan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
”Upaya Tel Aviv untuk mendiskreditkan badan tersebut dengan 'kebohongan dan fitnah' tidak boleh dipercaya. Eksistensi lembaga ini tidak boleh diremehkan,” tambahnya.
Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, Jerman dan Kanada, mengumumkan penangguhan pendanaan untuk UNRWA karena dugaan adanya hubungan dengan gerakan Palestina Hamas.
Editor’s picks
Baca Juga: PBB: Lebih dari 80 Persen Warga Gaza Kekurangan Air Bersih
2. Satu-satunya solusi damai adalah pembentukan negara Palestina
Presiden Turki tersebut kemudian menekankan, untuk mendukung resolusi damai, satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi adalah melalui pembentukan negara Palestina merdeka.
”Yerusalem Timur akan jadi ibu kotanya sesuai dengan perbatasan tahun 1967,” ungkapnya.
Ia menggarisbawahi sikap tegas Turki terhadap masalah Israel-Palestina, sejalan dengan perjuangan Palestina dan menyerukan dukungan internasional untuk mencapai resolusi damai atas konflik tersebut.
3. Korban jiwa di Gaza terus bertambah
Bencana kelaparan telah menghantui warga Gaza sejak perang dimulai. Akses terhadap kebutuhan dasar kian sulit untuk diperoleh akibat blokade Israel.
Dilansir Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 15 anak meninggal karena kekurangan gizi di Rumah Sakit Kamal Adwan di kota Beit Lahiya di Gaza utara dalam beberapa hari terakhir.
Sementara itu, jumlah korban jiwa terus bertambah di Gaza. Korban tewas kini hampir mencapai 31 ribu orang dan 72 ribu lainnya mengalami luka-luka.
Baca Juga: Dokter Gaza: Anak yang Saya Rawat Mungkin Sudah Mati Kekurangan Gizi
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.