Hadapi Bahaya China, Jerman Kirim Kapal Perang ke Indo-Pasifik 

Kehadiran AS dan sekutu di Indo-Pasifik dianggap provokasi

Jakarta, IDN Times – Jerman mengirim dua kapal perang ke kawasan Indo-Pasifik untuk memperkuat kehadirannya di kawasan tersebut pada Selasa (7/5/2024). Langkah itu diambil di tengah meningkatnya ketegangan di Laut China Selatan dan Taiwan.

Menteri Pertahanan, Boris Pistorius, mengatakan bahwa ketegangan tersebut memberi tekanan pada kebebasan navigasi dan jalur perdagangan. Sekitar 40 persen perdagangan luar negeri Eropa mengalir melalui Laut China Selatan.

“Jika kita melihat ke arah lain, tidak menunjukkan kehadiran di Indo-Pasifik untuk mendukung tatanan berbasis aturan internasional, itu bukanlah pilihan bagi Jerman. Kehadiran (kita) ini penting,” katanya sebelum kapal-kapal berangkat, dilansir Reuters.

Beijing mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan sebagai bagian dari teritorinya. Oleh beberapa negara Asia Tenggara, hal tersebut ditolak lantaran tidak sesuai dengan hukum laut internasional (UNCLOS) yang disepakati pada 1982.

1. Kapal berlayar melalui selat Taiwan

Hadapi Bahaya China, Jerman Kirim Kapal Perang ke Indo-Pasifik Bendera Taiwan (Unsplash.com/Moralis Tsai)

Kapal pasokan Frankfurt am Main berlayar dari Wilhelmshaven. Kapal yang membawa 200 personel itu akan bertemu dengan fregat Baden-Wurttemberg yang meninggalkan Jerman sebulan lalu. Kapal-kapal tersebut akan bertemu di laut, lalu berlayar ke Halifax di Kanada dan seterusnya ke Indo-Pasifik.

Dua kapal itu akan melewati Laut China Selatan, tetapi belum jelas apakah mereka juga akan berlayar melalui Selat Taiwan seperti yang dilakukan Amerika Serikat (AS). Pelayaran melalui Selat Taiwan telah membuat kesal China.

“Karena beberapa kapal angkatan laut sekutu sudah melewati (Selat Taiwan), ini jelas merupakan pilihan. Tapi belum ada keputusan yang diambil,” kata Pistorius.

Baca Juga: Kanada Tuduh China Ingin Rusak Demokrasi di Negaranya

2. Misi berlangsung hingga Desember

Hadapi Bahaya China, Jerman Kirim Kapal Perang ke Indo-Pasifik Kapal perang Jerman dalam latihan perang Northern Coast 2023 yang diikuti sekitar 30 kapal dan perahu dan tiga pesawat pengintai. (Instagram.com/@bundeswehr)

Angkatan Bersenjata Jerman melaporkan, dikutip dari Anadolu, kapal-kapal tersebut akan dikerahkan di wilayah antara Afrika, Australia, dan Jepang hingga Desember mendatang.

”Misi tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa Eropa dan Jerman memiliki kehadiran yang lebih besar di kawasan Indo-Pasifik, salah satu kawasan yang paling penting secara ekonomi,” katanya.

Angkatan Udara Jerman juga akan menjadi bagian dari misi Indo-Pasifik dari pertengahan Juni hingga Agustus. Mereka akan berpartisipasi dalam latihan dengan negara-negara sekutu, termasuk India.

Jerman mengirim kapal perang pertamanya ke Laut China Selatan pada 2021. Negara itu bergabung dengan negara-negara Barat lainnya dalam memperluas kehadiran militer di wilayah tersebut di tengah kekhawatiran atas ambisi teritorial China.

3. Kehadiran AS dan sekutunya di Indo Pasifik adalah provokasi

Hadapi Bahaya China, Jerman Kirim Kapal Perang ke Indo-Pasifik Kapal induk Gerald R Ford milik Amerika Serikat (twitter.com/CENTCOM)

Belum ada informasi terbaru mengenai respons China terhadap langkah Jerman.

China berulang kali menyebut bahwa kehadiran negara Barat di Indo pasifik merupakan langkah provokasi yang menyalahi hukum internasional. Kapal perang AS pada Januari lalu sempat melintas di Selat Taiwan, yang kemudian dikecam oleh Beijing.

“Akar penyebab masalah keamanan maritim dan udara China-AS terletak pada pelecehan dan provokasi militer AS di depan pintu China, terlibat dalam aktivitas yang berkepanjangan, ekstensif, dan berfrekuensi tinggi di wilayah maritim dan udara di sekitar Chia,” demikian kata juru bicara Kementerian Pertahanan Wu Qian, dilansir CNN.

Ia lantas menyerukan agar AS berhenti menyalahgunakan hukum internasional, menghentikan semua provokasi berbahaya, dan secara ketat mendisiplinkan pasukannya di lapangan.

Perselisihan antara China dan beberapa negara di Indo Pasifik semakin memuncak. China tidak hanya berselisih dengan Taiwan, tetapi juga dengan Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei di Laut China Selatan. Filipina kini menjadi negara yang gencar melawan manuver-manuver China di Laut China selatan dengan dibantu oleh AS.

Baca Juga: Kemenhan Inggris Diretas, Pelaku Diduga dari China

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya