Houthi Ancam Serangan Besar jika Invasi Israel di Gaza Tak Disetop

Houthi blokade Laut Merah untuk bela perjuangan Palestina

Jakarta, IDN Times – Pemimpin kelompok Houthi di Yaman, Abdul Malik al-Houthi, mengeluarkan pernyataan bahwa mereka akan melancarkan aksi yang lebih besar jika serangan Israel ke Gaza tidak dihentikan.

“Kami akan berusaha untuk meningkatkan eskalasinya jika agresi biadab dan brutal terhadap Gaza tidak berhenti, bersamaan dengan pengepungan terhadap rakyat Palestina yang tidak diberi bantuan dan obat-obatan,” ungkap Abdul Malik dalam pidatonya pada Selasa (7/2/2024), dilansir Reuters.

Kelompok Houthi yang kini menguasai Yaman telah melakukan serangkaian serangan terhadap kapal yang berlayar di Laut Merah sejak November lalu. Tindakan mereka mengatasnamakan perjuangan rakyat Palestina dan memicu serangan balasan dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Baca Juga: Houthi Luncurkan Rudal di Laut Merah, Sasar 2 Kapal Sipil

1. Menembak kapal AS dan Inggris

Houthi Ancam Serangan Besar jika Invasi Israel di Gaza Tak DisetopIlustrasi kapal (pixabay.com/Pawel Grzegorz)

Dilansir Al Jazeera, Houthi dalam pernyataannya pada Selasa mengklaim telah menembakkan rudal ke dua kapal sipil di Laut Merah. Serangan tersebut dilaporkan menyasar kapal Inggris dan AS.

Juru bicara militer Houthi, Brigadir Jenderal Yahya Saree, membenarkan serangan terhadap kedua kapal tersebut. Ia mengulangi ancaman untuk melakukan lebih banyak operasi pertahanan diri terhadap sasaran musuh AS dan Inggris.

Serangan itu terjadi di sebelah barat pelabuhan Hodeidah di Yaman. Saree mengatakan rudal angkatan laut menghantam Morning Tide, kapal kargo milik Inggris berbendera Barbados, dan Star Nasia, kapal Amerika berbendera Kepulauan Marshall.

Baca Juga: AS-Inggris Gempur 30 Fasilitas Milik Houthi di Yaman

2. Gangguan pelayaran

Houthi Ancam Serangan Besar jika Invasi Israel di Gaza Tak DisetopIlustrasi perdagangan lintas negara (Unsplash/Dominik Lückmann)

Houthi telah melancarkan puluhan serangan rudal, drone, dan perahu terhadap kapal-kapal komersial yang terkait dengan Israel sejak 19 November lalu.

Aksi tersebut menimbulkan kesulitan besar bagi perusahaan pelayaran global. Kapal-kapal terpaksa menunda transit melalui Laut Merah dan Teluk Aden dengan mengubah rute perjalanan yang lebih lama dan lebih mahal melalui Tanjung Harapan di Afrika Selatan.

”Operasi akan terus berlanjut terhadap kapal-kapal Israel atau mereka yang menuju ke pelabuhan-pelabuhan Palestina yang diduduki sampai pengepungan dicabut dan agresi terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dihentikan,” kata Saree.

3. Serangan balasan

Houthi Ancam Serangan Besar jika Invasi Israel di Gaza Tak DisetopArsip - Warga Yaman mengikuti unjuk rasa untuk memprotes serangan udara gabungan AS-Inggris terhadap kamp-kamp kelompok tersebut, di Sanaa, Yaman, 12 Januari 2024. (ANTARA/Xinhua/Muhammad Muhammad)

Bulan lalu, AS dan Inggris mulai menyerang sasaran Houthi di Yaman sebagai pembalasan.

Militer AS mengonfirmasi serangan terbarunya, yang dilakukan pada Senin, terhadap dua drone angkatan laut Houthi yang memiliki bahan peledak dan dianggap menimbulkan ancaman terhadap kapal angkatan laut dan kapal dagang.

Pemerintah AS kini telah menetapkan kelompok Yaman sebagai teroris global. Di tengah ancaman gangguan pengiriman yang berkepanjangan, Uni Eropa berencana meluncurkan misi angkatan lautnya di Laut Merah pada pertengahan Februari.

Baca Juga: Houthi Klaim Tembak Dua Kapal di Laut Merah

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya