Israel Minta Kepala UNRWA Mundur Usai Diduga Membantu Hamas 

Dana UNRWA di Palestina dipotong imbas tuduhan itu

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz, pada Senin (29/1/2024) menuntut Philippe Lazzarini, Komisaris Jenderal badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA), untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Seruan ini muncul di tengah tuduhan keterlibatan beberapa staf badan tersebut dalam serangan Hamas pada 7 Oktober.

"Lazzarini harus mengambil kesimpulan dan mengundurkan diri. Pendukung terorisme tidak diterima di sini," tulis Katz di akun Twitternya, dilansir Anadolu Agency.

Menlu Israel mengatakan, dia membatalkan pertemuan yang direncanakan pada Rabu antara pejabat kementeriannya dan Lazzarini. Katz mengulangi tuduhan bahwa setidaknya puluhan anggota staf UNRWA ikut serta dalam serangan pada 7 Oktober di situs-situs Israel di sekitar Jalur Gaza.

1. Pemotongan bantuan

Israel Minta Kepala UNRWA Mundur Usai Diduga Membantu Hamas Bantuan UNRWA untuk pengungsi Palestina. (twitter.com/UNRWA)

Sebelumnya, Israel menuduh UNRWA terlibat dalam aksi Hamas pada 7 Oktober lalu. Imbas tuduhan tersebut, sembilan petugas UNRWA dipecat dan dimintai pertanggungjawaban.

Namun, beberapa negara dengan cepat memotong dana bantuan Palestina imbas dari tuduhan tersebut. Negara tesebut yakni Jerman, Swiss, Italia, Kanada, Finlandia, Australia, Inggris, Belanda, Amerika Serikat, Prancis, Austria dan Jepang.

“Akan sangat tidak bertanggung jawab jika memberikan sanksi kepada sebuah badan dan seluruh komunitas yang dilayaninya karena tuduhan tindakan kriminal terhadap beberapa individu, terutama pada saat perang, pengungsian dan krisis politik di wilayah tersebut,” kata Lazzarini, dilansir Al Jazeera.

Lazzarini menyayangkan tindakan negara-negara tersebut karena turut memotong bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di tengah konflik.

Baca Juga: PBB: Penyetopan Dana ke UNRWA Dapat Melanggar Konvensi Genosida

2. LSM menyayangkan tindakan negara donor

Israel Minta Kepala UNRWA Mundur Usai Diduga Membantu Hamas Bantuan pangan yang disalurkan UNRWA kepada para pengungsi Palestina. (Twitter/UNRWA)

Tidak hanya dari UNRWA, lembaga-lembaga bantuan lain turut menyayangkan tindakan 12 negara tersebut dalam memotong anggaran untuk bantuan Palestina.

“Keputusan ini diambil ketika Mahkamah Internasional memerintahkan tindakan segera dan efektif untuk memastikan penyediaan bantuan kemanusiaan kepada warga sipil di Gaza,” ungkap para Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam pernyataan bersama.

Mereka meminta negara-negara untuk membatalkan penangguhan pendanaan, memenuhi kewajiban mereka terhadap rakyat Palestina, dan meningkatkan bantuan kemanusiaan untuk mengatasi kebutuhan mendesak di Gaza dan wilayah yang lebih luas.

3. Krisis di Gaza berlanjut

Israel Minta Kepala UNRWA Mundur Usai Diduga Membantu Hamas Anak-anak di Gaza. (twitter.com/@UNICEF)

Di Jalur Gaza, konflik antara Israel dan Hamas masih terus berlanjut dengan aktivitas pengeboman yang tak kunjung usai.

Sebanyak lebih dari 26 ribu warga Gaza tewas akibat serangan Israel hingga saat ini. Sementara 65 ribu lebih lainnya luka-luka. Mayoritas korban merupakan wanita dan anak-anak.

Krisis kemanusiaan juga terjadi akibat blokade Israel. Pada sidang putusan ICJ Jumat lalu, pengadilan menyerukan untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan segera ke wilayah Gaza.

Baca Juga: Hamas Disebut Tolak Proposal Gencatan Senjata Gaza, Kenapa?

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya