Kelompok Muslim AS Tak Akan Diam soal Genosida Israel di Gaza

Pemberitaan soal Gaza di Barat semakin menurun

Jakarta, IDN Times – Kelompok Muslim di Amerika Serikat (AS), The Council on American-Islamic Relations (CAIR), mengecam pelanggaran yang dilakukan oleh Israel dalam perang di Jalur Gaza, Palestina. Mereka tidak akan tinggal diam terhadap kekejian tersebut.

Juru bicara CAIR, Ibrahim Hooper, menyatakan bahwa kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan pemerintah sayap kanan Israel sangat umum terjadi. Hal ini membuat sebagian besar media Barat berhenti melaporkannya.

“Kita tidak boleh mati rasa terhadap genosida Israel yang sedang berlangsung, kelaparan paksa, dan pembersihan etnis yang dialami rakyat Palestina dan hal ini dimungkinkan oleh pemerintahan Joe Biden,” ungkapnya pada Minggu (25/2/2024), dilansir dari Al Jazeera.

1. Militer Israel tembaki warga Palestina di Rafah

Kelompok Muslim AS Tak Akan Diam soal Genosida Israel di GazaPasukan Israel Defence Force atau IDF. (Twitter.com/Naftali Bennett)

Pada Minggu, militer Israel dilaporkan menembaki kerumunan warga Palestina yang menunggu bantuan makanan di Gaza. Penembakan itu menewaskan setidaknya 10 orang.

“Wafa melaporkan bahwa tiga orang tewas, termasuk seorang wanita dan seorang anak, ketika militer Israel mengebom sebuah rumah di Rafah di Gaza selatan,” ungkap Al Jazeera. 

Sedikitnya 15 orang juga terluka dalam serangan yang terjadi di jalan pesisir di utara Kota Gaza pada Minggu malam. Mereka telah dipindahkan ke Rumah Sakit al-Shifa terdekat.

Baca Juga: MUI Puji Aksi Menlu Retno Sampaikan Pernyataan soal Israel di ICJ

2. Rencana serangan di Rafah mulai dibahas

Kelompok Muslim AS Tak Akan Diam soal Genosida Israel di GazaPerdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (Twitter.com/Prime Minister of Israel)

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, pada Minggu malam mulai membahas serangan Israel ke Rafah. Kabinet perang Netanyahu mengangkat dua pembahasan utama.

Pertama, invasi darat ke Rafah, yakni untuk menyampaikan rencana kepada anggota staf dan menterinya, tidak hanya serangan darat, tetapi juga perintah evakuasi bagi hampir 1,5 juta warga Palestina yang mencari perlindungan di kota paling selatan Gaza.

“Topik kedua dalam agenda kabinet perang Israel adalah kemungkinan kesepakatan untuk memulangkan tawanan Israel dan juga menjamin jeda dalam pertempuran,” kata Hamdah Salhut, koresponden Al Jazeera di Palestina.

Sebelumnya, Israel dilaporkan tidak memiliki rencana terkait mekanisme penyerangan ke Rafah. Tidak jelas pengungsi akan ke mana dan bagaimana situasi kemanusiaan selama serangan berlangsung.

3. Brutalitas Israel di Jalur Gaza

Kelompok Muslim AS Tak Akan Diam soal Genosida Israel di GazaAnak-anak di Gaza. (twitter.com/@UNICEF)

Isu perdamaian di antara kedua pihak masih abu-abu. Pada Sabtu malam, Israel telah mengadakan pertemuan dan pemungutan suara terkait keberangkatan delegasi Israel menuju Doha, Qatar untuk melakukan negosiasi konsesi kedua pihak yang berkonflik.

Pada Senin, Israel akan menyerahkan laporannya kepada Pengadilan Internasional (ICJ) terkait segala tindakan yang dilakukan selama sebulan terakhir.

Dilansir Anadolu, dalam periode satu bulan sejak pengadilan mengeluarkan tindakan sementara, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 100 warga Palestina setiap hari di Gaza, dengan total 1.660 anak-anak dan 1.070 wanita. Selain jumlah korban tewas, ribuan orang yang belum ditemukan juga dikhawatirkan tewas di bawah reruntuhan.

Hingga saat ini, jumlah korban tewas di Gaza mencapai 30 ribu orang. Sementara hampir 70 ribu menderita luka-luka akibat serangan Israel yang tak kunjung berhenti.

Baca Juga: Ini Pernyataan Lengkap Menlu Retno di ICJ soal Israel

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya