Naas Etnis Tigray: Dideportasi di Arab Saudi, Diperbudak di Ethiopia

Ditahan dan disiksa di Arab Saudi dan Ethiopia

Jakarta, IDN Times – Ribuan etnis Tigray dilaporkan ditahan lalu disiksa di Ethiopia, setelah dideportasi dari Arab Saudi. Laporan itu diungkap oleh Human Rights Watch (HRW) dalam laporannya yang dirilis pada Rabu (5/1/2022).  

Laporan tersebut diperoleh dari hasil wawancara secara langsung dengan 23 orang Tigray yang dideportasi sepanjang Desember 2020 dan September 2021. Mayoritas dideportasi antara Juni dan Agustus 2021 dan ditahan pada bulan September.

Beberapa pelanggaran yang terjadi adalah pemukulan menggunakan karet atau tongkat kayu dan pencabutan akses ke keluarga korban. Mereka juga dipaksa untuk menjadi buruh pemetik kopi yang tidak dibayar, bahkan tidak diberi makanan dan minuman.

Tindakan pemerintah Ethiopia tersebut terjadi di tengah konflik antara pemerintah pusat dan pasukan Tigray dari utara Ethiopia. Konflik telah berlangsung selama satu tahun terakhir dan membuat jutaan orang keluar dari wilayahnya untuk mengungsi.

1. Dideportasi dari Arab Saudi karena administrasi tidak memenuhi persyaratan 

Sebagian besar etnis Tigray ditangkap di Arab Saudi karena status administrasi yang tidak jelas. Mereka ditahan namun tidak diizinkan untuk mendapat pengacara atau menentang penahanan mereka. 

Sebelum Arab Saudi mendeportasi, mereka menghabiskan waktu dari enam bulan hingga enam tahun di fasilitas penahanan formal dan informal di seluruh Arab Saudi, termasuk di Abha, Hadda, Jizan, dan Jeddah.

Dalam penahanan Saudi, para korban dipukuli, dipaksa telanjang, dan tidur di dalam ruangan yang dingin dan sempit. Selain itu, kondisi sanitasi, makanan, air, dan perawatan medis dinilai sangat menyedihkan dan tidak layak.

Mereka tidak diizinkan keluar rumah dan menderita masalah kulit yang serius akibat kondisi yang tidak higienis. Selain itu, penahanan mereka juga tidak diberitahu kepada keluarga korban sehingga dinilai sama saja dengan upaya penghilangan paksa.

Baca Juga: Warga Tigray Dibunuh dan Disiksa oleh Milisi Ethiopia

2. Ditahan di Ethiopia karena dituduh membantu pasukan pemberontak Tigray 

Naas Etnis Tigray: Dideportasi di Arab Saudi, Diperbudak di EthiopiaPasukan militer di Ethiopia (twitter.com/News Central TV)

Peneliti HRW, Nadia Hardman, mengatakan otoritas Ethiopia menganiaya etnis Tigray yang dideportasi dari Arab Saudi. Mereka ditahan tanpa proses hukum dan dihilangkan secara paksa. 

"Arab Saudi harus berhenti berkontribusi terhadap pelecehan ini dengan mengakhiri pemulangan paksa orang Tigray ke Ethiopia, dan mengizinkan mereka mencari suaka atau pemukiman kembali di negara ketiga," kata Hardman.

HRW berbicara dengan para tahanan di lima pusat di sekitar Ethiopia. Mereka memperkirakan ada ratusan orang yang ditahan di masing-masing tempat tersebut.

Trhas, perempuan berusia 33 tahun yang diusir dari Arab Saudi pada Desember 2020, mengatakan dia ditahan bersama 700 orang yang dideportasi lainnya dan kemudian dimasukkan ke dalam bus.

"Kami meminta makanan, air, dan akses toilet kepada polisi federal, tetapi kami dipukuli jika kami meninggalkan tempat duduk kami. Mereka berkata bandit tidak membutuhkan makanan,” tutur Trhas.

Dilansir Reuters, juru bicara polisi federal, Jeylan Abdi, mengaku tidak mengetahui kalau orang yang dideportasi kembali ditangkap dalam keadaan seperti itu.

Sementara itu, juru bicara pemerintah Ethiopia, Legesse Tulu, menilai laporan tersebut tidak akurat karena tidak didukung oleh bukti dan terlalu memihak ke Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF). Dia mengatakan, banyak orang Ethiopia telah ditahan karena dicurigai membantu pasukan TPLF yang disebutnya teroris.

"Tidak ada fasilitas penjara berbasis etnis atau tempat untuk dideportasi dari negara lain," kata Tulu.

3. Beberapa saksi lainnya menuturkan hal yang serupa 

Naas Etnis Tigray: Dideportasi di Arab Saudi, Diperbudak di EthiopiaIlustrasi Penjara (IDN Times/Mardya Shakti)

Dalam kesaksian serupa, seorang lelaki Tigray mengatakan, dia dideportasi setelah ditahan dua tahun di penjara Saudi. Dia mengatakan kepada Reuters bahwa dia dijemput di pusat penerimaan Addis Ababa pada November dan dituduh menjadi simpatisan TPLF.

"Kami dibawa ke suatu tempat di selatan sekitar Jimma (wilayah Oromia), ke hutan. Orang-orang sakit, orang-orang kelaparan, saya terus berpikir bahwa mungkin saya akan mati besok," kata pria yang tidak disebutkan namanya tersebut.

Lelaki Tigray lain yang tinggal di ibu kota, yang meminta tidak disebutkan namanya, juga mengatakan bahwa tiga kerabatnya dideportasi dari Arab Saudi pada Juli. Mereka terdaftar di Palang Merah Ethiopia pada saat kedatangan, kemudian ditangkap di rumah mereka setelah keadaan darurat diumumkan pada 2 November.

Puluhan ribu migran Ethiopia bekerja di luar negeri, terutama di Timur Tengah. Tahun lalu, Addis Ababa mengatakan akan membantu memulangkan 40 ribu warganya di Arab Saudi.

Baca Juga: Perempuan di Ethiopia: Saya Diperkosa Bergiliran oleh Pasukan Tigray

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya