Pakai Bahan Kedaluwarsa, Starbucks Tutup 2 Gerai di China

Seorang pelanggan mengaku kerap mengalami sakit perut

Jakarta, IDN Times – Perusahaan kopi asal Amerika Serikat, Starbucks, mengumumkan penutupan dua gerainya di China pada Senin (13/12/2021) usai dilaporkan oleh sebuah surat kabar lokal telah menggunakan bahan kedaluwarsa dalam penyajian menunya. Saat ini penyelidikan masih dilakukan untuk mendalami kasus lebih lanjut.

Melansir Reuters, surat kabar Beijing News menggambarkan sedang melakukan penyelidikan rahasia dan mengatakan insiden itu terjadi di dua toko di kota Wuxi, China timur. Penggunaan bahan kedalwuarsa itu jelas melanggar aturan terkait keselamatan konsumsi makanan dan minuman.

1. Sempat viral di media sosial 

Melansir South China Morning Post, Beijing News menerbitkan sebuah artikel dan video yang diambil oleh wartawan yang menyamar sebagai anggota staf dan mengklaim menunjukkan cairan kakao kedaluwarsa, cairan matcha, dan krim yang digunakan dalam minuman yang disajikan kepada pelanggan.

Dalam satu video, seorang karyawan terlihat menghapus tanggal kedaluwarsa pada sebotol keping cokelat dan menggantinya dengan label baru. Ini diklaim untuk menambah masa simpan selama satu minggu berikutnya.

Video itu juga menunjukkan kue yang dikatakan telah dijual sejak dua hari sebelumnya, serta tempat sampah yang dibersihkan dengan handuk yang akan digunakan sebagi lap meja. Insiden itu menjadi trending topik di situs media sosial Weibo.

2. Starbucks langsung menutup gerai itu 

Baca Juga: Starbucks Keluar dari Korea Selatan, Jual Saham ke Perusahaan Lokal

Juru bicara Starbucks merespon insiden tersebut dan mengatakan bahwa mereka telah menutup gerai yang bersangkutan. Mereka menegaskan kembali terkait komitmen perusahaan itu dalam penerapan standar pangan di gerainya.

"Kami menanggapi apa yang dilaporkan media lokal dengan sangat serius, dan segera menutup dua toko yang bersangkutan untuk melakukan penyelidikan menyeluruh," kata juru bicara Starbucks.

"Sejak memasuki pasar Cina daratan 22 tahun lalu, kami telah berkomitmen untuk menerapkan standar keamanan pangan yang ketat dan mengadopsi kebijakan 'tanpa toleransi' terhadap masalah keamanan pangan. Kami menyambut baik pengawasan berkelanjutan dari anggota media dan public," tuturnya lebih lanjut.

Video itu juga menunjukkan seorang karyawan menjelaskan toko akan dikenakan biaya untuk makanan kadaluwarsa yang dibuang, yang akan berdampak pada keuntungannya.

3. Pelanggan kerap mengalami sakit perut 

Pakai Bahan Kedaluwarsa, Starbucks Tutup 2 Gerai di ChinaIlustrasi sakit perut (pixabay.com/Elf-Moondance)

Sejak memasuki pasar Cina pada tahun 1999, Starbucks telah membuka 5.400 toko di pasar luar negeri. Laporan kuartal pertama Starbucks menunjukkan bahwa sementara penjualan toko global turun sebesar 5 persen, volume penjualannya di China meningkat sebesar 5 persen.

Seorang pelanggan tetap toko Gedung Changxing, yang hanya memberikan nama belakangnya sebagai Hua karena dia tidak ingin disebutkan namanya secara lengkap, mengatakan bahwa dia sering sakit perut setelah minum kopi dari toko itu sejak dia mulai bekerja di gedung kantor terdekat bulan lalu.

“Saya awalnya mempercayai merek franchise ini dan berpikir mereka tidak akan memiliki masalah keamanan. Tapi kejadian ini mengecewakan konsumen,” katanya.

Menurut Tianyan Check, sebuah aplikasi yang menyediakan informasi perusahaan, sebuah kedai kopi Starbucks di selatan kota Shenzhen didenda karena masalah keamanan pangan serupa bulan lalu. Toko lain di provinsi tengah Hubei juga didenda pada Juli 2019, menurut aplikasi tersebut.

Pada bulan Januari, Presiden Xi Jinping mengatakan kepada pendiri Starbucks, Howard Schultz, bahwa dia dan perusahaan kopi AS tersebut dapat membantu mempromosikan kerja sama perdagangan AS-China serta membantu mengembangkan hubungan bilateral.

Baca Juga: 9 Produk Ini Masih Bisa Digunakan Walau Kedaluwarsa, Jangan Dibuang

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya