Perdagangan Senjata Global Turun 3,3 Persen pada 2019-2023 

Jumlah ekspor senjata AS meningkat, sementara Rusia anjlok

Jakarta, IDN Times - Volume perdagangan senjata internasional mengalami penurunan sebesar 3,3 persen antara tahun 2019 dan 2023 dibandingkan dengan periode lima tahun sebelumnya. Hal ini diungkap dalam laporan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) yang dirilis pada Senin (12/3/2024).

Laporan itu lebih jauh mengungkap, pada periode yang sama, impor senjata besar-besaran ke negara-negara Eropa meningkat sebesar 94 persen.

“Secara keseluruhan terjadi penurunan transfer senjata ke seluruh wilayah lain, namun negara-negara di Asia, Oseania, dan Timur Tengah terus mengimpor senjata dalam jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan di Eropa,” kata lembaga tersebut, dilansir Anadolu.

1. Pengimpor senjata terbesar didominasi negara Asia

Perdagangan Senjata Global Turun 3,3 Persen pada 2019-2023 Ilustrasi seorang prajurit Amerika Serikat menembakkan senapan (Pixabay.com/Wiki Images)

SIPRI mengungkap bahwa tiga importir senjata terbesar adalah India, Arab Saudi dan Qatar. Angka impor India meningkat menjadi 4,7 persen.

Tidak hanya negara-negara tersebut, Jepang dan Korea Selatan juga meningkatkan impor senjatanya.

“Tidak diragukan lagi bahwa tingginya tingkat impor senjata yang dilakukan Jepang dan sekutu serta mitra Amerika Serikat (AS) lainnya di Asia dan Oseania sebagian besar didorong oleh satu faktor utama, yakni kekhawatiran terhadap ambisi China,” kata Siemon Wezeman, Peneliti Senior di SIPRI Arms Transfers.

Baca Juga: Taiwan Desak China Tidak Ubah Status Quo di Sekitar Pulau Kinmen

2. Ukraina jadi negara importir terbesar keempat di dunia

Perdagangan Senjata Global Turun 3,3 Persen pada 2019-2023 Pasukan Ukraina. (Twitter.com/Defence of Ukraine)

Sementara itu, Ukraina menjadi negara importir keempat terbesar, lantaran ada 30 negara memasok senjata sebagai bantuan militer ke Ukraina sejak Februari 2022 .

“Pangsa Ukraina dalam impor senjata global meningkat sebesar 6.633 persen pada tahun 2019-2023 dibandingkan periode lima tahun sebelumnya,” ungkapnya.

Negara-negara seperti Pakistan, Jepang, Mesir, Australia, Korea Selatan dan China merupakan 10 importir teratas lainnya dalam lima tahun terakhir.

3. Pangsa ekspor senjata AS meningkat, Rusia menukik tajam

Perdagangan Senjata Global Turun 3,3 Persen pada 2019-2023 Pesawat F-35 milik Amerika Serikat. (pixabay.com/Military_Material)

Ekspor senjata (AS) meningkat sebesar 17 persen antara 2014-2018 dan 2019-2023. Sementara ekspor senjata Rusia turun sebesar 53 persen.

Pangsa AS mencapai 42 persen dalam ekspor senjata global dalam lima tahun terakhir.

“AS telah meningkatkan peran globalnya sebagai pemasok senjata, sebuah aspek penting dalam kebijakan luar negerinya, mengekspor lebih banyak senjata ke lebih banyak negara dibandingkan sebelumnya,” kata Mathew George, Direktur Program Transfer Senjata SIPRI.

Sementara itu, ekspor senjata Rusia turun sebesar 53 persen. Prancis telah melampaui Rusia sebagai pemasok senjata terbesar kedua di dunia, dengan peningkatan ekspor senjata sebesar 47 persen selama lima tahun terakhir.

China, Jerman, Italia, Inggris, Spanyol, Israel, dan Korea Selatan merupakan 10 negara teratas lainnya.

Baca Juga: Prancis Desak Tunjukkan Keseimbangan Kekuatan dengan Rusia

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya