Putin Sebut Barat Siapkan Sanksi yang Lebih Gila untuk Rusia

Putin senang karena "sampah" Barat tidak akan masuk ke Rusia

Jakarta, IDN Times – Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Rabu (1/11/2023), mengatakan bahwa negaranya harus bersiap menghadapi sanksi tambahan dari Barat. Menurunya, negara-negara Barat telah mengadopsi sanksi yang tak terhitung jumlahnya dalam beberapa tahun terakhir, namun mereka ikut terjerat dalam sanksi tersebut.

“Kita harus bersiap menghadapi kenyataan bahwa tekanan sanksi Barat akan meningkat. Mereka mencoba menghukum kami, tapi pada akhirnya, seperti yang kita lihat, mereka memukul perekonomian mereka sendiri,” kata Putin dalam pertemuan pemerintah, dilansir Anadolu Agency.

Ia juga mengatakan bahwa pihak Barat sudah mencapai titik absurditas. Bahkan benda-benda kecil seperti jarum dan obeng pun tidak boleh diekspor ke Rusia.

“Yah, semakin sedikit sampah, mungkin semakin baik. Kecil kemungkinan kutu busuk dibawa ke kita dari kota-kota besar di Eropa,” bebernya.

1. Sanksi keuangan dari negara-negara Barat

Putin Sebut Barat Siapkan Sanksi yang Lebih Gila untuk RusiaIlustrasi uang (Unsplash.com/Sharon McCutcheon)

Salah satu bentuk sanksi terhadap Rusia adalah pembatasan terhadap akses-akses keuangan. Negara-negara Barat seperti Uni Eropa (UE), AS, Inggris, dan Kanada telah membekukan aset bank sentral Rusia di negaranya.

Dilansir BBC, bank-bank besar Rusia telah dihapus dari sistem pesan keuangan internasional Swift. Hal ini berdampak pada penundaan pembayaran minyak dan gas Rusia.

Sementara itu, Inggris telah membekukan aset bank-bank Rusia lainnya dan melarang perusahaan-perusahaan Rusia meminjam uang.

Pemerintah Inggris mengatakan sanksi keuangan yang diberikan Barat telah memotong 350 miliar dolar AS cadangan mata uang asing Rusia dari total sebesar 604 miliar dolar.

Baca Juga: Takut Rusia Masuk, AS Batal Tarik Pasukannya dari Niger

2. Belajar dari Iran

Putin Sebut Barat Siapkan Sanksi yang Lebih Gila untuk RusiaIlustrasi bendera Iran (unsplash.com/mostafa meraji)

Melihat situasi Rusia yang sedang dikenai sanksi membuat negara itu harus belajar banyak dari Iran. Teheran telah dijatuhi berbagai sanksi Barat sejak 1979, karena program nuklir dan rudalnya serta tuduhan dukungannya terhadap kelompok teroris. Namun mereka sejauh ini dapat bertahan.

“Iran sebagai negara dengan ekonomi yang bertumpu pada minyak telah mempelajari banyak trik selama beberapa tahun terakhir yang kami lihat mulai diterapkan oleh Rusia. Misalnya penggunaan armada kapal tanker bayangan atau semacam peralihan minyak antar kapal tanker di tengah malam dengan perangkat lokasi dimatikan,” kata Tom Keatinge dalam laporan Royal United Services Institute (RUSI) yang terbit Juni lalu, dilansir VOA.

Rusia juga berupaya membentuk perusahaan di beberapa negara sebagai pihak ketiga untuk melakukan berbagai transaksi perdagangan secara sembunyi-sembunyi.

Dalam sistem keuangan, bank terbesar kedua Rusia, VTB, telah membuka kantor di Teheran, Iran. Kedua negara telah mulai menghubungkan sistem keuangan mereka untuk memfasilitasi transaksi di luar sistem pembayaran SWIFT global.

3. Konflik terus berlanjut

Putin Sebut Barat Siapkan Sanksi yang Lebih Gila untuk RusiaPasukan Ukraina. (Twitter.com/Defence of Ukraine)

Belum ada tanda-tanda konflik Ukraina akan berakhir sejak dimulai pada Februari 2022. Pada Kamis, Menteri Dalam Negeri Ukraina Ihor Klymenko mengatakan, 118 permukiman di 10 wilayah timur Ukraina diserang Rusia dalam 24 jam terakhir.

Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, juga telah mengungkapkan tentang kelelahan internasional terhadap konflik di Ukraina.

“Saya melihat ada banyak yang kelelahan, saya harus mengatakan yang sebenarnya, dari semua sisi. Kita sudah dekat dengan momen di mana semua orang memahami bahwa kita memerlukan jalan keluar. Masalahnya adalah menemukan jalan keluar yang dapat diterima oleh kedua belah pihak tanpa merusak hukum internasional,” katanya, dikutip Al jazeera.

Baca Juga: Warga Rusia Pro-Palestina Serbu Bandara, Protes Kedatangan Israel

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya