Hadapi Ancaman China, Taiwan Borong 400 Rudal Antikapal AS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Taiwan akan membeli 400 rudal antikapal ke Amerika Serikat (AS) demi menghadapi potensi ancaman invasi China. Pembelian ini mencakup rudal jenis Harpoon yang diluncurkan dari darat.
Langkah Taiwan ini pertama kali dikabarkan oleh Bloomberg pada Selasa (18/4/2023). Menurut pemimpin kelompok perdagangan dan sumber yang dikutip media itu, pembelian ini dilakukan untuk menyelesaikan kesepakatan yang telah disetujui kongres pada 2020 lalu.
“Taiwan sebelumnya telah membeli Harpoon versi peluncuran kapal yang dibuat oleh Boeing. Sekarang, kontrak yang dikeluarkan atas nama Taiwan oleh Komando Sistem Angkatan Laut AS menandai yang pertama untuk versi mobile yang diluncurkan dari darat,” kata Rupert Hammond Chambers, presiden Dewan Bisnis AS-Taiwan.
1. Pentagon belum memberikan kejelasan
Pentagon mengumumkan kontrak senilai 1,7 milliar dolar AS dengan Boeing pada 7 April lalu, namun tidak menyebutkan Taiwan sebagai pembelinya.
Letnan Kolonel Angkatan Darat, Martin Meiners, yang juga merupakan juru bicara Departemen Pertahanan, menolak mengatakan apakah Taiwan akan menjadi penerima rudal Harpoon. Meski begitu, ia mengatakan bahwa AS akan siap memasok senjata ke Taiwan pada saat yang tepat.
“Kami akan terus bekerja dengan industri untuk menyediakan peralatan pertahanan Taiwan pada waktu yang tepat,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa penyediaan alat pertahanan AS yang mencakup keberlanjutan kemampuan yang ada melalui Penjualan Militer Asing dan Penjualan Komersial Langsung sangat penting untuk keamanan Taiwan.
Baca Juga: Luncurkan Satelit, China Terapkan Zona Larangan Terbang di Taiwan!
2. Rudal yang efektif
Harpoon merupakan rudal antikapal yang bisa digunakan pada segala cuaca. Tembakan rudal cukup presisi karena menggunakan navigasi inersia dengan bantuan GPS untuk mencapai titik sasaran.
Dalam analisis Center for Strategic and International Studies (CSIS) tahun lalu, rudal Harpoon yang diluncurkan dari darat sangat cocok untuk digunakan dalam pertahanan pesisir, terutama dalam menghadapi ancaman China di Taiwan.
“Karena mobilitas dan kemampuannya menjangkau seluruh selat, rudal ini sangat efektif melawan pasukan invasi China,” kata analis Mark Cancian dari CSIS.
Penggunaan rudal itu juga bisa mengurangi penempatan pasukan AS di wilayah Taiwan. Kendati begitu, menurut Cancian, pesanan sebanyak 400 itu hampir tidak cukup.
“Taiwan membutuhkan lebih banyak lagi,” tutur dia.
3. Kunjungan presiden Taiwan ke AS meningkatkan ketegangan
Kesepakatan terbaru ini muncul di tengah ketegangan antara AS dan China, terutama karena masalah Taiwan. Pulau itu diklaim Beijing sebagai bagian dari wilayahnya dan akan merebutnya kembali.
Beberapa waktu terakhir, China mengadakan latihan militer di sekitar Taiwan setelah presidennya, Tsai Ing Wen, berkunjung ke AS bulan ini. Dalam kunjungan itu, ia bertemu ketua DPR AS Kevin McCarthy.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.