Tentara Rusia Dituduh Dalangi 300 Kasus Pemerkosaan di Ukraina

Ada korban yang berusia 12 hingga 16 tahun

Jakarta, IDN Times - Lebih dari 300 kasus pemerkosaan dilaporkan dilakukan oleh pasukan Rusia, termasuk kepada anak berusia 12 hingga 16 tahun. Tuduhan itu disampaikan angkatan bersenjata Ukraina pada Senin, dilansir The Jerusalem Post, Kamis (7/4/2022).

"Mereka (Rusia) mengebom kota-kota kita, menjarah, membunuh, memerkosa wanita. Tentara Rusia adalah pemerkosa yang tidak punya moral," kata militer Ukraina.

1. Dugaan pemerkosaan brutal oleh pasukan Rusia 

Tentara Rusia Dituduh Dalangi 300 Kasus Pemerkosaan di UkrainaIlustrasi Penculikan (Tawanan) (IDN Times/Mardya Shakti)

Pada Minggu, sebuah gambar muncul di media sosial yang menunjukkan tubuh tiga perempuan dan satu laki-laki ditumpuk di bawah selimut. Ketiga perempuan itu semuanya telanjang dan beberapa telah dibakar.

Foto itu diunggah oleh seorang fotografer jalanan, Mikhail Palinchak, menurut The Guardian. Hal itu memicu tuduhan bahwa pasukan Rusia melakukan kekerasan seksual terhadap wanita Ukraina, yang merupakan sebuah kejahatan perang.

"Kami telah menerima beberapa panggilan ke hotline darurat kami dari perempuan dan gadis yang mencari bantuan. Kami belum bisa menjangkau mereka karena pertempuran," kata Kateryna Cherepakha, presiden organisasi kesetaraan gender dan hak asasi manusia La Strada Ukraina.

Baca Juga: HRW: Tentara Rusia Sengaja Memerkosa dan Membunuh Warga Ukraina

2. Jumlah kasus pemerkosaan terus bertambah 

Tentara Rusia Dituduh Dalangi 300 Kasus Pemerkosaan di UkrainaIlustrasi Korban Penculikan (IDN Times/Mardya Shakti)

Kepala urusan politik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Rosemary DiCarlo, mengatakan Misi Pemantauan Hak Asasi Manusia PBB di Ukraina sedang berusaha untuk memverifikasi tuduhan kekerasan seksual yang dilakukan oleh pasukan Rusia.

"Ini termasuk pemerkosaan beramai-ramai dan pemerkosaan di depan anak-anak. Ada juga klaim kekerasan seksual yang dilakukan oleh pasukan Ukraina dan milisi pertahanan sipil," kata DiCarlo.

Daftar pelanggaran yang diduga dilakukan oleh tentara Rusia terhadap warga sipil Ukraina terus bertambah. Mundurnya pasukan Rusia dari daerah yang sebelumnya diduduki mengungkapkan indikasi tentang aktivitas mereka.

Sejauh ini, tidak ditemukan informasi dan tanggapan lebih lanjut dari pemerintah maupun media Rusia terkait dugaan pemerkosaan tersebut.

3. Laporan pembunuhan di Kota Bucha 

Tentara Rusia Dituduh Dalangi 300 Kasus Pemerkosaan di UkrainaPengungsi memasuki Polandia dari Ukraina di titik penyeberangan perbatasan Medyka. (UNHCR/Chris Melzer)

Awal pekan ini, sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan ratusan mayat tergeletak di Kota Bucha. Video itu kemudian memunculkan tudingan bahwa pasukan rusia melakukan pembantaian terhadap masyarakat sipil di wilayah itu.

Kementerian Pertahanan Rusia membantah tuduhan itu dan menyebutnya sebagai aksi provokasi dari pihak Ukraina. Rusia mengklaim bahwa tidak ada satu pun warga yang menderita akibat tindakan kekerasan saat pasukan Rusia memasuki wilayah itu.

“Selama angkatan bersenjata Rusia menguasai kota itu, penduduknya dapat dengan bebas bergerak dan menggunakan sarana komunikasi, dan pintu keluarnya juga tidak terhalang. Warga bisa melarikan diri dari pemukiman ke arah utara, termasuk ke Belarus, kapan saja,” kata otoritas Rusia dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Sanksi Baru AS untuk Rusia: Sasar Aset Putri Vladimir Putin

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya