Tok! Uni Eropa Perluas Sanksi Terhadap Program Drone Iran 

Sanksi juga mencakup pengiriman drone ke Rusia

Jakarta, IDN Times – Uni Eropa mencapai kesepakatan untuk memperluas sanksi terhadap pengembangan drone Iran pada Senin (22/4/2024). Sanksi itu dijatuhkan beberapa pekan setelah serangan ratusan Iran menyerang Israel. 

Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Keamanan, Josep Borrell, mengatakan sanksi tersebut akan menutup potensi pengembangan lanjutan drone Iran, serta pengirimannya ke Rusia.

“Penting untuk dicatat bahwa kita telah mencapai kesepakatan politik untuk memperbesar dan memperluas sanksi drone yang ada untuk mencakup rudal dan potensi pengirimannya ke Rusia,” kata Borrell pada konferensi pers setelah pertemuan Dewan Luar Negeri di Brussel, dilansir Anadolu.

1. Semua aktivitas berkaitan dengan drone Iran disanksi

Tok! Uni Eropa Perluas Sanksi Terhadap Program Drone Iran Ilustrasi UAV (Pixabay.com/TayebMEZAHDIA)

Menurut Borrell, perluasan sanksi akan mencakup semua bentuk aktivitas hingga transfer pengembangan drone. Beberapa komponen yang jadi bahan pembuatan drone juga semakin diperketat.

”Ini mencakup produksi rudal. Kedua, hal ini memperluas wilayah geografis kerangka ini untuk mencakup pengiriman drone dan rudal, tidak hanya ke Rusia, tetapi ke seluruh wilayah Timur Tengah. Dan yang ketiga, memperluas daftar komponen drone yang dilarang,” katanya.

Sebelumnya, organisasi tersebut telah membentuk rezim khusus untuk menargetkan drone buatan Iran, yang diduga digunakan untuk mendukung invasi Rusia ke Ukraina. Drone kamikaze Shahed telah diluncurkan untuk menyerang infrastruktur penting dan bangunan tempat tinggal, menewaskan puluhan warga Ukraina.

Skema ini juga memasukkan entitas yang terlibat dalam program drone Iran ke dalam daftar hitam melalui larangan perjalanan dan pembekuan aset.

Baca Juga: Fakta Menarik Kota Isfahan, Jadi Target Serangan Israel ke Iran

2. Pengembangan drone Iran sangat masif

Tok! Uni Eropa Perluas Sanksi Terhadap Program Drone Iran Ilustrasi bendera Iran (unsplash.com/mostafa meraji)

Pengembangan drone Iran yang dimulai sejak tahun 1990-an menjadi yang paling masif di Timur Tengah, diduga memiliki puluhan ribu jenis drone. 

Iran juga diperkirakan memiliki persenjataan rudal terbesar dan paling beragam di kawasan, dengan lebih dari 3 ribu roket dalam persediaannya dan jangkauan hingga 2 ribu kilometer.

Pekan lalu, Israel dilaporkan melakukan serangan di dekat kota Isfahan, rumah bagi produksi, penelitian dan pengembangan rudal.

Dilansir Euronews, meskipun produksinya sebagian besar dilakukan di dalam negeri, Iran masih bergantung pada komponen teknologi buatan luar negeri yang dapat dibongkar dan digunakan kembali untuk program drone dan rudalnya.

Negara ini selama bertahun-tahun telah mengembangkan jaringan operator yang rumit untuk mendapatkan barang-barang sensitif yang dapat digunakan untuk tujuan militer dan sipil, dan menghindari sanksi internasional yang sudah lama ada.

3. Tidak ada kemajuan upaya perdamaian di Gaza

Tok! Uni Eropa Perluas Sanksi Terhadap Program Drone Iran Anak-anak di Gaza. (twitter.com/@UNICEF)

Borrell juga menyinggung terkait situasi terkini di Gaza. Ia menekankan tidak ada kemajuan dalam meraih upaya perdamaian di kedua belah pihak yang bertikai.

“Jadi, tiga hal yang kita perlukan. Pembebasan sandera, gencatan senjata, dan mengurangi bencana kemanusiaan. Dengan menyesal harus saya katakan, tidak ada kemajuan dalam hal tersebut. Tidak ada kemajuan yang signifikan,” ungkapnya.

Ia juga menyayangkan terhambatnya bantuan kemanusiaan ke Gaza yang menyebabkan penderitaan warga Palestina semakin parah.

“Saya ingin menegaskan bahwa tidak akan ada stabilitas abadi di kawasan ini, selama perang di Gaza terus berlanjut,” ungkapnya.

Baca Juga: Menlu G7 Tolak Operasi Militer Skala Penuh Israel di Rafah, Gaza

Zidan Patrio Photo Verified Writer Zidan Patrio

patrio.zidan@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya