[OPINI] Ikutan Meeting Editorial IDN Times, Bahas Apa Saja?

Membahas strategi konten hingga isu terkini

Setiap perusahaan atau kantor pasti memiliki agenda rutin untuk mengadakan rapat atau meeting, entah itu rapat mingguan atau bulanan. Begitupun dengan IDN Times, selaku perusahaan platform media bagi milenial dan Gen Z, sudah dipastikan turut memiliki agenda rapat atau meeting.

Meeting editorial IDN Times adalah salah satunya. Setiap minggunya, rapat atau meeting ini diadakan pada Senin (6/2/2023). Di kesempatan itu beberapa Community Writer mendapatkan kesempatan untuk ikut dalam meeting editorial IDN Times secara online.

Selama lebih dari dua jam, ada banyak hal penting yang jadi pembahasan dalam meeting kali ini, mulai dari performa konten, berbagai strategi konten, hingga agenda-agenda penting yang bakal dijalankan dalam waktu dekat ini.

Sebagai salah satu platform media terkemuka di Indonesia, bisa dipastikan meeting editorial IDN Times tidak pernah lepas dari pembahasan seputar dunia konten. Mulai dari progress artikel-artikel Community Writer yang telah dipublikasikan hingga konten-konten berupa video yang dipublikasi di kanal YouTube, Instagram, dan TikTok.

Seluruh artikel dan konten yang diproduksi oleh IDN Times tentu harus mengacu pada target audiensnya, yakni milenial dan Gen Z. Milenial dan Gen Z cenderung memiliki ketertarikan tersendiri terhadap berbagai tren yang tengah berlangsung. Karena itu, sangat penting untuk memperhatikan jenis artikel dan konten yang akan dibuat. 

Artikel dan konten yang tidak cuma mengedukasi dan kaya akan informasi, tapi juga mampu dikemas secara menarik dan interaktif. Faktor ini membuat IDN Times harus senantiasa menganalisis dan mengevaluasi strategi konten secara rutin sebagai cara untuk memastikan efektivitas konten serta melakukan perbaikan jika diperlukan.

Pasca kemunculannya, ChatGPT tidak hanya dianggap membawa kabar baik sebagai tools canggih yang mampu menjawab berbagai pertanyaan dan mampu melakukan percakapan dengan pengguna. Sebagian besar orang mungkin sudah tahu jika ChatGPT mengandalkan Artificial Intellegent (AI) atau kecerdasan buatan yang tentunya bisa membantu siapa pun untuk menemukan berbagai informasi, menyelesaikan tugas dengan cepat, dan mampu belajar dari kesalahan seperti halnya manusia.

Karena hal itu, ChatGPT juga dianggap sebagai ancaman bagi beberapa profesi dan kalangan, seperti desainer grafis, illustrator, jurnalis, guru, peneliti, dan masih banyak lagi. Meskipun turut terancam, sebagai seorang content writer, Community Writer, ataupun jurnalis tetap dituntut harus bisa beradaptasi dengan kehadiran ChatGPT ini. Justru dengan kehadiran ChatGPT bisa dimanfaatkan sebagai alat bantu untuk membuat dan menghasilkan artikel-artikel dan konten-konten yang kaya akan informasi secara lebih cepat dan mudah.

Bahkan, untuk sekelas mesin pencari terbesar di dunia, Google, juga turut merasa terancam. Tidak salah jika akhir-akhir ini ada banyak perusahaan teknologi yang ikut berlomba-lomba untuk berinovasi dalam dunia Artificial Intellegent (AI) atau kecerdasan buatan.

Bukan meeting namanya kalau tidak membahas rencana dan agenda-agenda penting yang bakal dilaksanakan. Dalam meeting editorial IDN Times, setiap divisi diwajibkan untuk mengutarakan program dan kegiatan apa saja yang bakal dijalankan dalam beberapa hari kedepannya.

Beberapa di antaranya, seperti persiapan ulang tahun IDN Times Community, live talkshow, liputan, dan kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk pihak-pihak yang turut serta di dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Sebagai satu-satunya media yang menjembatani, IDN Times bermaksud untuk mendorong para milenial dan Gen Z untuk ikut memilih dan berperan aktif dalam pemilihan umum.

Memiliki audiens yang sama dengan IDN Times, Pandemic Talks yang dibentuk sebagai wadah untuk berbagi informasi dan fakta seputar kesehatan dan pandemik COVID-19 oleh para inisiatornya, yakni Firdza Radiany dan Mutiara Annisa, telah berhasil menarik banyak perhatian milenial dan Gen Z melalui berbagai postingan Instagram yang begitu menarik dan informatif.

Berangkat dari pengalaman tersebut, IDN Times mengajak Pandemic Talks untuk berkolaborasi dalam rangka mengedukasi milenial dan Gen Z jelang pemilihan umum 2024. Ini tentu sangat menarik, mengingat Pandemic Talks membeberkan bahwa ada sekitar 30 persen milenial dan Gen Z bakal memilih untuk netral saat pemilu 2024. 

Alasannya ada berbagai macam, tapi alasan paling umum adalah rasa kecewa terhadap politik dan hukum di Indonesia. Lewat kolaborasi ini diharapkan milenial dan Gen Z sudah berani menentukan pilihannya ataupun ikut andil dalam perpolitikan di Indonesia.

Tyara Motik Photo Verified Writer Tyara Motik

The beginner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman

Berita Terkini Lainnya