[OPINI] Andil Kota Besar yang Kurangi Efek Perubahan Iklim
Perkotaan bertanggung jawab atas "kesehatan" lingkungan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Salah satu hal yang mampu memberikan dampak letal, tetapi malah sering diabaikan, adalah isu perubahan iklim. Orang-orang belum banyak yang sadar mengenai hal ini karena, kemungkinan besar, efek yang timbul tidak terlalu kentara. Padahal, jika tidak segera kita tangani, dampaknya malah akan sangat parah dan begitu menghancurkan.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, pengadaan sesi webinar “Sinking Cities and the Climate Emergency: Jakarta and Beyond” pada Kamis malam (30/9/2021) merupakan salah satu bentuk usaha dalam meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama kalangan anak muda, terkait isu perubahan iklim.
Hal ini seperti yang telah disampaikan dalam video “Save Golden Centennial Indonesia 2045 from climate Crisis” selama webinar tersebut. Secara spesifik, video tersebut menyebutkan bahwa ancaman terbesar yang menunggu umat manusia di masa yang akan datang bukan lagi pandemik, kemiskinan, separatisme, ataupun perang nuklir, melainkan pemanasan global.
Adanya perubahan terhadap Bumi ini tentu menimbulkan dampak yang tidak main-main. Kenaikan suhu global sedikit saja sudah langsung memicu berbagai kekacauan. Sebagai contoh, ketika es di Antarktika mulai mencair, air laut pun akan naik. Akhirnya, sejumlah pulau akan tenggelam—menyebabkan manusia kehilangan tempat untuk hidup.
Untuk memitigasi efek perubahan iklim, manusia harus bergerak dari sekarang, yakni dari kota tempat kita tinggal. Alasan di balik pernyataan tersebut karena perkotaan telah menjadi pusat kehidupan manusia.
Sebagai climate heroes (pahlawan/penyelamat iklim) yang diundang dalam webinar tersebut, baik Anies Baswedan—Gubernur DKI Jakarta—maupun Ani Dasgupta—President dan CEO dari World Resources Institute—memiliki pendapat yang sama.
Menurut penulis, ada tiga hal menarik yang kedua narasumber tersebut sampaikan. Berikut pemaparannya.
1. Perkotaan juga punya tanggung jawab besar dalam menjaga 'kesehatan' lingkungan
Ani dan Anies mengatakan bahwa dunia memang tengah mengalami urbanisasi saat ini. Alhasil, banyak manusia yang mulai pindah ke perkotaan. Tentu, faktor pendorongnya adalah karena perkotaan menyediakan banyak hal, menurut Ani, mulai dari inovasi, produktivitas (berupa pekerjaan), serta edukasi dan kebudayaan.
Di satu sisi, area urban memang berhasil menjadi pusat perekonomian dan fountains of innovations alias 'air mancur inovasi'. Di sisi lain, area tersebut malah menjadi penyumbang polusi terbesar, misalnya emisi gas karbon.
Dalam hal ini, bukan hanya negara saja, tetapi perkotaan juga berperan penting dan memiliki tanggung jawab yang sangat besar dalam membawa perubahan baik kepada lingkungan.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.